KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Masuk dua pekan pelaksanaan Vaksin Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Kendari telah melakukan vaksinasi kepada 1.641 tenaga kesehatan (Nakes).
Dari jumlah tersebut, sesuai dengan rekapitulasi vaksin Covid-19 dari mulai tanggal 14 Januari hingga 26 Januari 2021.
Kepala Dinkes Kota Kendari, drg. Rahmaningrum, mengatakan, untuk tahap pertama Nakes sampai dengan hari ke 14 atau dua pekan terakhir, jumlah presentasi mencapai 50,99 persen.
“Angka 50,99 persen tersebut merupakan akumulasi dari jumlah yang divaksin sebanyak 1.641 orang ditambah dengan yang batal divaksin sebanyak 572 orang dibagi dengan data registrasi ulang sebanyak 2.546 Orang dan yang pending sebanyak 333 orang,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/1/2021).
Sementara untuk sasaran jumlah Nakes yang akan mengikuti Vaksinasi Covid-19 dengan jumlah 4.340.
Dengan begitu, ia mengimbau pada Nakes tetap mendapatkan vaksinasi dan bisa menjadi penguatan dan contoh dengan adanya penggunaan vaksin Covid-19.
“Olehnya saya menghimbau, kepada seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kota Kendari, untuk tidak menolak vaksinasi, karena Pemerintah sudah memprioritaskan Nakes untuk mendapatkan vaksin yang pertama yang bisa menjadi kepercayaan dan contoh kepada Masyarakat bahwa vaksin ini aman,” harapnya.
Sementara, untuk 10 pejabat pemerintah yang melakukan launching vaksinasi pada tahap pertama, akan kembali divaksin besok 28 Januari 2021 yang akan dilaksanakan di Aula Private Medical Care Centre (PMCC) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.
Namun, setelah melakukan vaksinasi pada tahab kedua, pihaknya mengimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Jadi, walaupun sudah menjalani vaksin pada tahab pertama dan kedua bisa saja tetap terpapar virus Covid-19, cuman karena tubuh sudah membentuk anti bodi jadi reaksinya tidak sama sehebat kalau sama sekali tidak vaksin, jelasnya.
drg. Rahmaningrum, juga mengungkapkan setelah melakukan vaksin, efek samping yang dialami para tenaga kesehatan hanya pada gejala umum seperti mengantuk, Tapi gejala itu wajar sehingga tidak perlu ditakutkan.
“Jadi kebanyakan rata-rata penerima vaksin tahap pertama ini mereka mengeluhkan mengantuk,” pungkasnya.
Reporter: Sesra
Editor: Via