Cuaca Ekstrim Diprediksi Terjadi Hingga Tujuh Hari ke Depan, Masyarakat Diimbau Waspada
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang dalam periode sepekan ke depan. Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari, Sugeng Widarko mengatakan, hampir seluruh kabupaten/kota di Sultra berpotensi terjadi peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang.
Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya gelombang equatorial type Low di Sulawesi Tenggara (Sultra). Bersamaan dengan itu, indek SOI dan ENSO begitu peningkatannya begitu signifikan dan massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70-90 persen.
Kemudian, index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal beserta hangatnya suhu muka laut di wilayah sekitar wilayah Sultra terutama di bagian Perairan Baubau, Perairan Wakatobi, Perairan Manui Kendari dan Laut Banda. Hal ini menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra.
Berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya terpantau pergerakan angin dari Timur hingga Selatan memasuki Laut Banda Timur Sulawesi, Perairan Wakatobi, Perairan Bau bau , dan Perairan Manui Kendari dengan kecepatan angin di atas 20 knots.
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam tujuh hari ke depan dengan potensi cuaca ekstrim, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” ucap dia, Senin (25/7/2022).
Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Terutama akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Sugeng berharap masyarakat dapat memperhatikan atas segala kemungkinan atau risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
Sementara wilayah pesisir yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diantaranya Perairan Manui Kendari, Perairan Baubau, Perairan Wakatobi, Perairan Banggai Selatan, Teluk Tolo dan Laut Banda Timur Sultra.
“Agar tetap selalu waspada, terutama mulai tanggal 26 Juli 2022 mendatang,” jelasnya.
Masyarakat agar tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan Subagiantoro