KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Puluhan sopir yang tergabung dalam Komunitas Sopir Angkot Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi demonstrasi penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Dari pantauan media ini, puluhan sopir angkutan umum berdemonstrasi di simpang lampu merah eks Tugu MTQ dan pelataran Kantor DPRD Sultra, Senin (5/9/2022).
Idin, salah satu sopir angkutan umum di Kendari mengatakan kecewa atas keputusan pemerintah yang menaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite.
Menurut dia, kenaikan harga BBM bertolak belakang dengan upaya pemerintah yang tengah melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN) setelah dilanda dua tahun Covid-19.
Ia menilai, kenaikan BBM subsidi justru akan makin membuat perekonomian menjadi lesu. Bahkan dampaknya akan begitu besar terhadap kebutuhan bahan pokok lainnya.
“Kebijakan pemerintah hari ini telah mencekik hak-hak rakyat kecil seperti kami ini para sopir,” ucap dia
Dia menganggap, kebijakan pemerintah tak berpedoman lagi pada Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik indonesia (NKRI).
Pemerintah telah menyayat hati seluruh masyarakat di negara ini, terkhusus bagi masyarakat yang berada di garis ekonomi menengah ke bawah. Ini juga dinilainya, pemerintah tak lagi peduli dengan rakyatnya, pemerintah hanya memikirkan kelompoknya.
Dengan demikian, ia mewakili para sopir angkutan umum di Kota Kendari apabila BBM subsidi tak diturunkan oleh pemerintah, maka pihaknya bakal menaikan tarif angkutan umum.
“Jika harus begitu, kami terpaksa akan menaikan harga tarif angkutan umum,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menaikkan harga BBM nonsubsidi dan subsidi berlaku sejak 3 September 2022 kemarin.
Untuk harga terbaru BBM subsidi jenis Pertalite seharga Rp10.000 per liter dan Solar per liternya naik menjadi Rp6.750. Sementara BBM nonsubsidi jenis Pertamax naik menjadi Rp14.850. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki
