KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tenggara, telah mengawasi proses pendaftaran pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra sejak tanggal 8-10 Januari lalu. Terkait potensi aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat dalam politik pratis, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mengawasi keterlibatan ASN dalam Pilgub nanti.
Ketua Bawaslu Sultra Hamiruddin Udu mengatakan, Bawaslu tengah mematangkan koordinasi dengan berbagai pihak dan stakeholders terkait. Seperti pihak kepolisian, kejaksaan, kesbangpol, badan kepegawaian, serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Sultra.
“Saat ini Bawaslu Sultra sedang menyusun konstruksinya ataupun SOP dan bentuk-bentuk kerja tim khusus tersebut. Kami juga sudah menginisiasi dan sudah melakukan pertemuan terkait dengan pembentukan tim pengawasan khusus untuk mengawasi ASN. Kemarin kami sudah mengundang dan berbicara bersama dengan teman-teman dari kepolisian, kejaksaan, kesbangpol, Badan Kepegawaian Provinsi Sultra, serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Sultra”, ungkap Hamiruddin Udu.
Ia menambahkan, netralitas ASN merupakan salah satu masalah yang terus muncul dalam setiap pilkada. Olehnya Bawaslu akan terus meningkatkan pengawasan terhadap ASN dalam konstelasi pilkada serentak dan Pilgub Sultra 2018 mendatang.
Bawaslu juga tak akan segan-segan menindak para ASN yang terlibat dalam politik praktis pada saat pelaksanaan pilkada nanti.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Ann
