Anggaran Perawatan Museum Provinsi Sultra Minim
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kepala UPTD Museum Provinsi Sultra, Dodhy Syahrulsah mengaku sangat menyadari minimnya dana alokasi anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk perawatan koleksi museum.
“Saya akui kondisi bangunan museum saat ini sangat memprihatinkan, begitu pula beberapa koleksi yang rusak karena tak diberikan bahan kimia. Sementara untuk pemeliharaan pagar hanya diberikan dana 4 juta rupiah per tahun,” kata dia kepada Detiksultra.com, Senin (5/11/2018).
Minimnya dana perawatan museum, kata dia, bukanlah sebuah alasan untuk tidak bekerja secara maksimal. Sebab, yang terpenting baginya adalah memelihara kreativitas dan inovasi, sehingga anggapan terkait museum yang gelap dan suram bisa dirubah.
BACA JUGA:
> Diteriaki Penculik, Satpol PP di Kendari Dikeroyok Massa
> Dinilai Ilegal, Mahasiswa Desak PT Adhi Kartiko Pratama Dihentikan
> Cara Mudah Adukan Pelayanan Publik Lewat E-Humas
> Minimnya Peserta Tes Cat CPNS Yang Lulus, Bagaimana Solusinya?
Lebih lanjut, kata dia fisik bangunan museum ini dibangun sekitar tahun 1978 silam, namun kondisinya tampak seperti bangunan tua. Padahal, di museum tersebut menyimpan ribuan koleksi peradaban di bumi anoa.
Ditengah minimnya alokasi anggaran perwatan Museum, tahun depan, UPTD Museum Provinsi Sultra akan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp1.450.000.000.
“Kami usulkan April lalu untuk anggaran DAK pemerintah pusat. Jadi sekitar 60 persen kami akan dialokasikan untuk perawatan benda-benda koleksi,” jelas dia.
Meski mendapat dana segar dari pemerintah pusat tahun depan, Dodhy mengaku masih memiliki kendala lainnya yakni persoalan kurangnya SDM yang dimiliki oleh UPTD Museum Provinsi Sultra itu.
“Kurangnya kurator merupakan salah satu persoalan serius yang dihadapi UPTD Museum Sultra. Sementara museum memiliki sekitar 5334 koleksi,” pungkasnya.
Reporter: Sunarto
Editor : Sumarlin