KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Kesehatan memastikan Sulawesi Tenggara (Sultra) masih aman dari wabah virus corona.
Hingga kini Dinkes menyebut belum menemukan adanya pasien terpapar Covid 19, kendati media sebelumnya marak memberitakan ada beberapa suspect pasien terjangkit virus corona di Sultra.
Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Andi Hasna, mengakui pemberitaan soal suspect virus corona tersebut meresahkan karena bisa membuat panik masyarakat. Dugaan suspect corona pada beberapa laporan kasus hanya mengindikasikan bahwa pasien terkena flu dan demam biasa.
Fakta tak adanya kasus pasien virus corona di daerah ini, diimbau Dinkes agar masyakarat tak perlu khawatir.
“Masyarakat tidak perlu khawatir mengenai pemberitaan kasus suspeck corona, sebab dalam kasus suspect akan dilakukan penyelidikan epidomilogi, dimana hasil laboratorium dibawa ke pusat (jakarta) dan sampai saat ini suspeck corona di Sultra dinyatakan negative,” pungkasnya, Senin (9/3/2020).
Ketegasan dr Andi Hasna ini disampaikan dalam Konfrensi Pers soal penanganan virus corona yang melibatkan stake holder seperti Polda Sultra, PD IAI Sultra, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sultra dan lembaga terkait di Aula Dinkes Provinsi Sultra.
Dalam konfrensi persnya juga Andi Hasna berharap adanya pemberitaan berimbang soal kasus virus corona, agar tidak meresahkan masyarakat di Sultra.
Selanjutnya dr Andi Hasna menerangkan bahwa virus corona dapat ditulari oleh orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan orang yang terkena Virus Covid-19 atau memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit atau pernah kontak langsung dengan penderita.
BACA JUGA :
Sementara itu, Ketua IDI sultra, Agus Purwo Sp Am mengimbau kepada masyarakat untuk tak khawatir secara berlebihan dan kepada semua media untuk melakukan pemberitaan yang berimbang.
IDI Sultra telah membentuk Satgas RS setiap daerah, guna pencegahan dan penanganan Jika terjadi kasus Covid -19.
Dampak berita soal virus corona di daerah ini, berimbas pada kelangkaan penjualan masker
Ikatan Apoteker Indonesia provinsi Sultra, Hasnawati Kadir Apt angkat bicara soal kelangkaan masker, dimana tidak ada penimbunan masker du apotek-apotek.
“Kelangkaan masker di Sultra bukan dari penimbunan di apotek apotek yang ada di kendari, melainkan dari distributor yang kehabisan yang ada di Surabaya. Bisa jadi Distributor banyak pesanan ke daerah lain sehingga di Sultra
Kosong,” ujar Hasnawati.
Menanggapi habisnya stok masker dan antiseptik, Hasnawati Kadir Apt, memberikan edukasi bahwa masker kain dapat digunakan, begitupun antiseptik yang langka. Alternatifnya Alkohol 70 persen dapat digunakan dan Antishoap (sabun alkohol).
Kepolisian Sultra intens melakukan pengawasan oenjualan masker di daerah. Kepolisian memastikan tidak ada penimbunan masker seperti yang terjadi di daerah lainnya.
Reporter: Marwah
Editor: Haikal