kesbangpol sultra   kesbangpol sultra
Hukum

PT VDNI Tepis Isu Gaji Karyawan Tidak Pernah Dinaikan

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Permintaan kenaikan gaji karyawan yang dinilai kurang mendapat respon dari pihak PT VDNI, menyulut amarah massa aksi melakukan pengrusakan hingga pembakaran fasilitas sejumlah perusahaan.

Menyikapi isu yang digelorakan massa aksi, President Director PT VDNI dan PT OSS, Tony Zhou Yuan melalui Jubir PT VDNI dan OSS Dyah Fadilat mengatakan bahwa isu tersebut tidaklah benar.

Bahkan ia menilai apa yang telah dijalankan manajemen perusahaan, terkhusus terkait penggajian itu sudah sesuai mekanisme berdasarkan aturan yang berlaku.

“Perusahaan selalu mengikuti aturan terkait sistem pengupahan atau gaji yang berlaku. Bahkan terdapat jalur prestasi untuk menjadi karyawan tetap yang diperuntukkan bagi karyawan yang memiliki kinerja baik,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Detiksultra.com, Selasa (15/12/2020).

Lebih lanjut, Dyah mengaku bahwa Mr.Tony Zhou Yuan menyampaikan kesedihannya atas peristiwa yang terjadi. Katanya sejak kehadiran VDNI di Morosi, ia telah merencanakan program jangka panjang, salah satunya membangun fasilitas umum yang lebih baik, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada di awal.

Selain itu di masa pandemi Covid-19 yang terjadi di tahun ini pun perusahaan selalu semaksimal mungkin memberikan perlengkapan kesehatan yang dibutuhkan, tidak hanya untuk karyawan, namun juga untuk warga di sekitar pabrik.

“Mr. Tony juga mengkhawatirkan bahwa kejadian ini dapat berdampak pada keraguan investor untuk datang berinvestasi ke Morosi, karena PT VDNI saat ini sedang merencanakan perluasan kawasan pabrik dan membutuhkan dukungan investor untuk melaksanakan rencana tersebut. Padahal, rencana investment tahap III ini akan berdampak sangat baik terhadap penyerapan tenaga kerja lokal yang lebih banyak lagi,” jelasnya.

Atas kejadian itu, sejumlah pihak seperti Bupati Kerry Saiful Konggoasa, Wakil Bupati Gusli Topan Sabhara, Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya dan Danrem 143 Haluoleo Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, menyayangkan kerusuhan tersebut.

Olehnya itu dalam pertemuan mediasi antara perwakilan karyawan dengan manajemen PT VDNI yang digelar hari ini, para pihak meminta
pihak berwajib untuk mengusut tuntas pelaku-pelaku yang terlibat. Seluruh pihak juga sepakat agar ke depan hal seperti ini tidak boleh sampai terjadi lagi.

“Semua pihak menyayangkan kejadian yang menimbulkan kerusakan dan merugikan banyak pihak, baik perusahaan, karyawan yang terganggu pekerjaannya, hingga warga sekitar pabrik yang terdampak aktivitas hariannya,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan pihak perusahaan akan mengambil langkah tegas melalui jalur hukum dengan melaporkan peristiwa perusakan dan kerusuhan yang terjadi di area pabrik ke Polda Sultra untuk dilakukan investigasi sesuai hukum yang berlaku.

“Kerusuhan tersebut telah mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perusahaan karena alat pendukung pabrik rusak parah serta sekitar 40 alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan terbakar,” tukasnya.

Reporter: Sunarto
Editor:Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button