KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Peristiwa pembacokan terhadap mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, dikaitkan adanya campur tangan perusahan tambang yang beroperasi di Konawe Utara (Konut). Salah satunya PT Masempo Dalle.
Sejumlah aktivis yang ikut melakukan aksi demonstrasi di Kantor DRPD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, menduga pembacokan tersebut dilakukan oleh preman oknum tambang yang dimaksud.
Sebab sebelum pembacokan, aksi demontrasi yang dilakukan sejumlah aktivis meneriakkan soal kejahatan pertambangan yang dilakukan oleh PT. Masempo Dalle, PT. Makmur Lestari Primatama dan PT. Astimah Konstruksi.
Menanggapi hal itu, Direktur PT. Masempo Dalle, Saharibi menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam aksi pembungkaman.
Bahkan, Saharibi mengaku terkejut dengan pemberitaan media yang menyebut bahwa perusahaan yang dipimpinannya disebut sebagai salah satu dalang pembacokan mahasiswa.
“Kami juga kaget, kok perusahaan kami disangkut pautkan dengan tindakan anarkis itu,” kata dia, Minggu (5/1/2020).
BACA JUGA :
Saharibi menerangkan, sebagai warga negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum, pihaknya enggan melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum termasuk aksi premanisme tersebut.
“Kita ini negara hukum, jika ada hal-hal yang sekiranya tidak sesuai hukum, kami akan menempatkan hukum sebagai panglima. Tidak main preman seperti yang dituduhkan,” terangnya.
Justru lanjut Bang Riby sapaan akrab Saharibi, menyesalkan adanya aksi balasan yang dilakukan oleh segelintir orang terhadap kantornya.
“Justru yang seperti ini yang aksi premanisme. Menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, terkait aksi penyerangan yang dilakukan di Kantornya tersebut, kini pihaknya telah melaporkan ke pihak berwajib.
“Kami melaporkan kepada pihak berwajib, karena kami ingin agar tidak ada kambing hitam dalam kasus ini,” pungkasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan