BOMBANA, DETIKSULTRA.COM – Kapolres Bombana, AKBP Andi Adnan Syafruddin, mengatakan masalah utama kerawanan pemilu ialah berita hoax. Kalau tidak segera ditangani, berita hoax bisa berampak buruk dan menimbulkan perpecahan.
“Ini yang banyak terpapar ke masyarakat kita, kalau ini tidak cepat diatasi, khawatir ini bisa menjadi penyebab perpecahan di masyarakat kita dan menimbilkan fitnah,” tutur Andi Adnan.
Berdasarkan data dari Kementerian Informasi dan Komunikasi, tahun 2018 tepatnya bulan Agustus, hanya 25 kasus hoax yang teridentifikasi dan tervalidasi, beranjak ke bulan Desember, meningkat lima kali lipat.
[artikel number=3 tag=”hoax,pemilu,2019,” ]
Januari 2019, kasus hoax meningkat menjadi 175 kasus, dan puncaknya bulan Februari 2019 mencapai 350 hoax yang teridentifikasi oleh Kominfo.
“Setelah diteliti, kasus hoax yang terjadi selama ini terkait dengan masalah politik, ini yang akan kita berantas bersama,” ujar Andi Adnan.
Untuk mengatasi persoalan kerawanan pemilu, salah satunya berita hoax Polres Bombana gencar melakukan sosialisasi.
Salah satu upaya mengurangi kerawanan dalam pemilu, Polres Bombana mengadakan coffee morning yang bertajuk Mewujudkan Pemilu 2019 Yang Aman, Damai dan Sejuk, Rabu (20/3/2019), di Aula Rekonfu Polres Bombana.
Acara tersebut turut dihadiri Bupati Bombana, Kajari, Dandim 1413, Ketua KPU Bombana, Bawaslu Bombana, Parpol dan seluruh stakeholder terkait.
Reporter: Mohamad Arif Amin
Editor: Rani
