Muna Barat

Daerah Irigasi Marobea akan Diaktifkan Kembali, Dinas PUPR dan Dinas Pertanian Turun Lapangan

Dengarkan

MUNA BARAT, DETIKSULTRA COM – Gebrakan Pj Bupati Muna Barat, Bahri,  dalam rangka mewujudkan Muna Barat sebagai salah satu lumbung padi di Sulawesi Tenggara terus dilakukan. Setelah mencanangkan percetakan sawah pada Daerah Irigasi Kampani, kini Daerah Irigasi Marobea akan diaktifkan kembali, sebagai salah satu kawasan persawahan.

Sekretaris PUPR Mubar, Surahman mengatakan, Daerah Irigasi Marobea yang arealnya berada di Desa Marobea dan Lakalamba adalah salah satu daerah irigasi yang telah lama mati suri. Hal ini akibat adanya kendala teknis pada bangunan utama dan saluran induknya.
Menurut Surahman, dengan adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan jagung kuning juga menjadi salah satu penyebab menghilangnya areal persawahan pada kawasan tersebut.

“Hari ini Rabu, 07 Juli 2022 Dinas Pertanian dan Tim PUPR sudah turun lapangan sejak pagi tadi. Sesuai arahan Bapak Pj Bupati kepada dinas pertanian  untuk mengestimasi kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk memfungsikan kembali Daerah Irigasi Marobea. Kami Tim PUPR diminta oleh dinas pertanian untuk menghitung kebutuhan anggaran rehabilitasi bangunan utama berupa bendung dan saluran primernya,” bebernya.

Mantan Kabid Irigasi ini menyebut, berdasarkan hasil survey yang ia lakukan sudah mengidentifikasi beberapa hal terkait masalah. Diantaranya adanya kebocoran pada mercu, tanggul sayap bendung yang jebol, sedimentasi yang belebihan di dalam bendungan serta jaringan primernya yg mengalami kerusakan.

“Intuk optimalisasi maka perlu dilakukan pembenahan. Tim kami saat ini sudah mulai menghitung kebutuhan anggarannya dan nanti akan kami laporkan pada Kadis PUPR dan pihak dinas pertanian sebagai bahan pengajuan anggaran penanganannya,” terangnya.

Selain masalah jaringan induk, masalah utama pada daerah irigasi ini adalah sering meluapnya sungai yang melintasi daerah irigasi tersebut. Oleh karena itu, penanganan genangan air berupa normalisasi sungai dan pembangunan tanggul sungai dan pembuatan saluran pembuangan dapat menjadi prioritas jika daerah irigasi itu akan difungsikan kembali.

“Tadi beberapa warga menyampaikan bahwa salah satu masalah utama adalah berlebihnya pasokan air pada areal sawah di saat musim hujan, sehingga padi yang harusnya dapat dipanen menjadi puso atau gagal panen,” ungkap Surahman.

Bagi Surahman, Rencana Pj Bupati Muna Barat mewujudkan Muna Barat sebagai salah satu lumbung pangan di Sulawesi Tenggara merupakan hal yang perlu didukung dan Tim PUPR siap menyukseskan rencana tersebut.

“Apalagi program food estate itu menjadi salah satu program prioritas Presiden Jokowi dalam RPJMN. Kita berharap ini akan terwujud dan PUPR siap di garda terdepan mewujudkan niat mulia itu ” pungkasnya. (bds/kjs)

Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan Subagiantoro

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button