Tak Tuntas Operasi, Pasien RSUD Bahteramas Pulang dengan Usus Diluar Perut
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Sultra, kembali disorot.
Kali ini, RSUD Bahteramas diduga memulangkan seorang pasien dalam kondisi yang masih membutuhkan perawatan medis.
Pasien itu diketahui bernama Epan (42), warga asal Desa Pewutaa, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Kepada Detiksultra.com, Evan mengaku dirinya dipulangkan pihak rumah sakit dalam keadaan masih membutuhkan perawatan medis.
BACA JUGA:
- Hingga Akhir Tahun, Pertumbuhan Ekonomi Sultra Diproyeksikan Sebesar 5,4 Persen
- Pengamat Nilai Kenaikan PPN 12 Persen akan Berdampak pada Daya Beli Masyarakat Sultra
- Kasus Penyalahgunaan Senjata Api Meningkat, Itwasda Polda Sultra Gelar Rapat Khusus
- Ungkap Praktik Korupsi Dana Desa, Polres Konsel Minta Peran Aktif Masyarakat
- Jika Terbukti Beroperasi Tidak Sesuai Regulasi, THM Exodus Bakal Disegel
Parahnya, kata Epan, pihak rumah sakit memulangkannya dalam keadaan tak tuntas operasi, sebagian ususnya masih posisi di luar perut.
“Saya di operasi Rabu malam kemarin, hari ini terhitung sudah tujuh hari saya di Bahteramas. Tiba-tiba tadi datang perawat sampaikan kalau hari ini saya harus keluar dari rumah sakit,” kata dia, Senin (9/12/2019).
“Lalu saya telepon dokter yang bersangkutan, kata dokter saya disuruh keluar untuk rawat jalan. Nanti setelah 3 atau 4 hari saya kembali lagi ke rumah sakit. Tapi masalahnya saya masih dalam keadaan lemas dan bergerak pun susah, apalagi usus saya masih di luar,” sambungnya.
Meski dalam kondisi yang belum pulih, Epan terpaksa harus mengikuti kebijakan RSUD Bahteramas.
Bahkan, kini Evan harus menyewa kos-kosan dengan biaya Rp50.000 per hari, hanya untuk menunggu jadwal rawat jalan yang direkomendasikan dokter.
“Iya terpaksa saya ikut kebijakan pihak rumah sakit. Saya kos karena tidak sanggup pulang balik dalam keadaan seperti ini. Dan saya belum tahu sampai kapan saya harus tinggal disini,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu keluarga Epan, Asodi (38) menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan rumah sakit yang sampai hati memulangkan Epan dalam kondisi belum pulih.
“Saya datang di rumah sakit ternyata sudah di kasih keluar, saya pertanyakan kenapa di kasih keluar dalam keadaan usus masih diluar. Disitu sempat saya marah, namun tidak ada respon dari pihak rumah sakit,” bebernya.
Asodi mempertanyakan pelayanan rumah sakit provinsi itu yang harusnya memulangkan pasien dalam kondisi benar-benar stabil, kecuali dengan syarat pihak rumah sakit tidak mampu menangani penyakit pasien yang bersangkutan.
“Minimal ususnya yang ada diluar itu diselesaikan. Bagaimana mau rawat jalan kalau kondisinya saja belum bisa jalan,” ucapnya.
Humas RSUD Bahteramas, Masyita yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya pasien yang dipulangkan dalam kondisi operasi tak tuntas.
“Saya belum tahu. Saya akan konfirmasi dulu ke pihak dokter yang menanganinya,” tandasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan