Wakatobi

Pemda Wakatobi dan JICA Gagas Pariwisata Berkelanjutan

Dengarkan

WAKATOBI, DETIKSULTRA.COM – Badan perencanan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kabupaten Wakatobi bersama JICA menggelar diskusi menggagas masa depan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Wakatobi.

Kegiatan yang digelar di sanggar budaya Kabupaten Wakatobi Kecamatan Wangi-wangi Selatan ini dihadiri oleh Presiden Okinawa Enviroment Club (OEC) Kuniki Shimoji,
Manajer Proyek Okinawa Enviroment Club (OEC) Ayumi Tatsuta dan
Koordinator Proyek Okinawa Enviroment Club (OEC) Amy Yamamoto dan Bupati Wakatobi H Arhawi.

Plt Kepala Babpeda Wakatobi, Tarima, mengungkapkan, selama 2 tahun terakhir (2017-2019), melalui kerjasama antara Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Pemerintah Kebupaten Wakatobi melalui JICA Partnersip Program yang telah menetapkan 7 desa se-Patuno Raya yakni Desa Wapia-pia, Waha, Koroe Onowa, Kelurahan Waelumu, Desa Patuno, Kelurahan Waetuno dan Desa Longa Kecamatan Wangi-wangi sebagai lokasi pilot project promosi pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat di Kabupaten Wakatobi.

JICA/OEC telah melakukan pendampingan dan penguatan kapasitas masyarakat.

“Penguatan kapasitas masyarakat yang telah dilakukan sampai dengan 2019 di antaranya telah memberangkatkan masyarakat Kabupaten Wakatobi sebanyak 10 orang untuk mengikuti pelatihan di Okinawa Jepang terkait pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat yang terdiri dari 4 orang dari pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi dan 6 orang dari Patuno Raya,” ungkapnya, Kamis (26/9/2019).

Ia menambahkan, kerjasama JICA dan Pemkab Wakatobi pada tahap pertama berakhir Februari ini. Meskipun demikian pihaknya berharap program tersebut dapat dilanjutkan kembali selama tiga tahun ke depan.

“Pemerintah daerah Kabupaten Wakatobi sangat mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin antara JICA dengan pemerintah daerah sehingga kedepannya kerjasama seperti ini dapat ditingkatkan lagi bukan hanya di Patuno Raya saja tetapi juga bisa dikembangkan di desa lain, ” paparnya.

Reporter: Ema
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button