KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kasus bullying antar siswi SMP yang sempat viral di media sosial, ternyata berawal dari saling ejek di medsos.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara Polsek Mandonga terhadap korban (Mawar, samaran), siswi SMP 3 Kendari, aksi bullying tersebut bermula saat pelaku ZL dan AG mengejek Mawar dengan perkataan tidak menyenangkan di facebooknya.
“ZL dan AG mengata-ngatai korban melalui status di facebook, bahwa Mawar ini cewek yang tidak benar. Lalu sekitar seminggu yang lalu, Mawar bercerita kepada temannya bernama Egi lewat chat whatsapp, namun Egi men-schreenshoot percakapan itu dan mengupload lewat whatsapp,” beber Kapolsek Mandonga, AKP Kasman.
AKP Kasman melanjutkan, isi dalam chat itu, Mawar menyebut bahwa anak-anak SMP 8 Kendari tidak ada yang beres. ZL dan AG yang merupakan siswa SMP 8, tersinggung. Sehingga pelaku berinisiatif melabrak Mawar.
“Pada Senin 2 Juli 2018, sekitar pukul 11.30 wita, korban yang sedang berada di rumah rekannya dekat terminal Puuwatu, dijemput paksa oleh ZL dan AG bersama kurang lebih 10 orang temannya lalu membawa korban di Jalan Chairil Anwar, lapangan sepakbola Puuwatu,” tambah AKP Kasman.
Ditempat itulah, kata Kasman, korban dikata-katai, dipukuli mulutnya, ditampar dan sampai diludahi.
Atas peristiwa itu, orang tua Mawar kemudian melaporkan pelaku ke Mapolsek Mandonga pada Selasa (3/7/2018) kemarin. Pihak kepolisian lalu mengamankan sebelas orang untuk dimintai keterangan sebagai saksi di Reskrim unit perlindungan perempuan dan anak.
“Pelaku disangkakan dengan Pasal 80 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman penjara di atas 3,6 tahun. Karena pelaku masih di bawah umur, maka akan mendapatkan pendampingan hukum dari perindungan anak yakni Bapas, untuk melindungi hak-hak anak,” pungkasnya.
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Rani
