KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pasca mengalami kelangkaan beberapa hari, PT Pertamina memastikan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah kembali normal.
Hal itu diungkapkan oleh Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina MOR VII Sulawesi Selatan (Sulsel) Taufik Kurniawan saat dihubungi wartawan media ini, Selasa (5/1/2021).
Menurut Taufik Kurniawan, terjadinya kelangkaan yang membuat harga eceran BBM di Wakatobi melejit, dikarenakan karena faktor cauca buruk yang membuat kapal penyalur BBM di pulau-pulau Wakatobi jadi terlambat.
“Untuk di Pulau Wangi – Wangi dan Tomia mulai kemarin BBM kembali normal, setelah kapal penyalur tiba jam 10 pagi kemarin. Jadi masyarakat tak perlu khawatir lagi,” ujarnya.
Makanya, Taufik berujar dari peristiwa ini PT Pertamina MOR VII akan menjadikan bahan evaluasi, untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan penyaluran sehingga dalam keadaan safety.
“Jadi kedepan akan jadi bahan evaluasi kami, untuk meningkatkan mungkin penyalur yang ada disana, ataupun mungkin mengevaluasi lagi frekuensi penyaluran untuk ke Pulau Wakatobi secara menyeluruh,” jelas dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian setempat, untuk mengantisifasi terjadinya penimbunan BBM yang sengaja di manfaatkan oleh oknum.
Apalagi sebut dia tidak dibenarkan jika ada penyalagunaan pendistribusian. Sebab, dalam undang-undang (UU) Pendistirbusian BBM jelas diatur pidananya.
Oleh karena itu, PT Pertamina MOR VII mengimbau masyarakat agar tidak memanfaatkan situasi dan kondisi untuk melakukan penimbunan BBM.
“Kami harap masyatarakat disana tidak melakukan penimbunan, apalagi Pulau Wakatobi ini adalah pulau yang rimut, jangan sampai ada yang mempermainkan harga,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, kelangkaan BBM di Wakatobi membuat harga BBM jadi mahal. Bahkan harga per liter tembus Rp20 ribu hingga Rp50 ribu.
Reporter: Sunarto
Editor: Via