Menderita Komplikasi, Tapi Tak Mampu Biayai Pengobatan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Orang miskin dilarang sakit, pepatah ini mungkin cocok dengan nasib yang dialami Dewi Nurhayati (38), warga Baruga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Satu minggu sudah terbaring sakit akibat komplikasi yang dialaminya. Penyakit tumor ganas, ginjal dan kista yang dideritanya, membuatnya harus terbaring di RS Bahteramas. Meski kondisi lemah, Dewi hanya ditemani anak perempuannya yang masih duduk di bangku kelas tiga SD.
Keadaan ekonomi yang sangat sulit, membuat janda satu anak ini hanya bisa pasrah ketika ia dirujuk ke Makassar untuk menjalani operasi.
[artikel number=3 tag=”pengobatan,rakyat,” ]
“Jangankan biaya operasi, untuk biaya hari-hari kami makan saja dari pemberian orang kasian, makanya saya hanya selalu pasrah dan pasrah,” tuturnya sambil menangis sedih, Jumat (12/4/2019).
Sebenarnya sudah dua kali Dewi disarankan operasi di Makassar. Tahun lalu, dia juga diminta dokter untuk menjalani operasi di Makassar. Tapi karena tidak punya uang, Dewi terpaksa memilih tinggal di rumah sambil berikhtiar dengan ramuan seadanya. Dan karena tak kunjung sembuh, kali ini dia lagi-lagi dirujuk ke Makassar.
“Saya punya BPJS, tapi bagimana kasian untuk biaya lain-lain seperti obat-obatan, biaya tiket, saya mau ambil dimana,” ujarnya pilu.
Sejak ditinggal suaminya dua tahun lalu, Dewi hanya hidup bersama anak perempuannya yang masih duduk dikelas 3 Sekolah Dasar (SD) dan bertahan hidup dengan berdagang kecil-kecilan. Tentu saja penghasilannya tak cukup untuk membiayai kehidupannya bersama anaknya.
Ditambah lagi dirinya tidak pernah menyentuh bantuan dari pemerintah.
“Saya sudah beberapa kali masukkan surat keterangan tidak mampu, tapi sampai sekarang tidak ada bahkan untuk biaya buku anakku hanya pemberian dari orang,” keluhnya.
Dewi berharap ada orang yang berbaik hati membantu biaya pengobatannya.
“Mudah-mudahan ada malaikat turun dari langit yang mau bantu saya. Bagaimana kasian nasib anakku yang masih kecil kalau saya sudah tiada,” tutupnya.
Reporter: Musdar
Editor: Rani