kesbangpol sultra
HeadlinePolitik

Menanti Kejutan Rusman Emba di Pilgub Sultra

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Bupati Muna, Rusman Emba, merupakan salah satu Bakal Calon (Balon) gubernur yang akan tampil meramaikan pesta demokrasi pada tahun 2018. Meskipun hingga saat ini ia belum mendapatkan pintu partai politik, namun keseriusannya untuk tampil telah dibuktikan dengan mendaftarkan dirinya sebagai Balon Gubernur Sultra. Beberapa partai yang telah ia lamar antara lain, Partai Golkar, Demokrat, PDIP, Nasdem, PPP dan Hanura.
Sayangnya, dari sejumlah parpol yang dilamarnya, hingga saat ini belum ada yang menyatakan dukungan akan diberikan kepada Rusman Emba. Padahal, sebelumnya diwacanakan jika Partai Golkar merekomendasikan dua nama yakni Asrun dan Rusman Emba untuk diusulkan ke DPP Partai Golkar.
Sebagai seorang pemimpin, Rusman Emba hingga saat ini tidak menyerah dan masih optimis bias tampil sebagai salah satu balon gubernur. Tidak memberikan komentar banyak, namun ia menegaskan jika ada gebrakan yang akan ia buat.
“Janganlah dulu saya berkomentar, kami masih mengejar pintu dan melakukan komunikasi,”terangnya kepada Detiksultra.com saat dihubungi via telepon, Senin (11/12/2017).
Saat ditanya, “Apakah ada kejutan seperti Pilkada Muna? “ Ia pun menjawab akan membuat gebrakan. “Nanti, tunggu saja yang jelas akan ada gebrakan dari saya,”tegasnya.
Beberapa nama yang telah tampil dalam pilgub memang tidak perlu lagi diragukan akan pengalamannya dalam pemerintahan dan politik.
Pasangan Asrun-Hugua yang saat ini telah pasti memiliki dukungan dari tujuh partai yang telah memberikan rekomendasi tentu semakin percaya diri untuk tampil. Pengalaman keduanya pun tidak perlu diragukan. Asrun berhasil memimpin Kota Kendari selama dua periode, begitu pula dengan Hugua yang merupakan mantan Bupati Kabupaten Wakatobi selama dua periode.
Selain Asrun-Hugua, pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas atau AMAN juga merupakan pasangan yang sudah memiliki kendaraan agar dapat bersaing dalam menentukan nasib Sultra lima tahun mendatang. Meskipun hanya mendapatkan rekomendasi dari dua parpol yakni Partai Golkar dan Partai Nasdem, namun sudah memenuhi syarat dukungan. Tetapi pasangan ini juga masih harus was-was. Pasalnya, pernyataan Ketua DPD I Partai Golkar Sultra, Ridwan Bae, beberapa waktu lalu menyatakan jika partai tidak memberikan dukungan kepada Lukman Abunawas, hanya memberikan rekomendasi kepada Ali Mazi sebagai balon gubernur.
“Bisa saja dukungan kepada Ali Mazi, kami tarik kembali karena sejak awal Partai Golkar tidak pernah memberikan dukungan kepada Lukman Abunawas sebagai calon wakil. Partai Golkar sudah memiliki calon wakilnya sendiri,”tegasnya.
Selanjutnya, Rusda-Syafei merupakan salah satu pasang balon gubernur dan wakil gubernur yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat. Hanya saja, hingga deadline akhir yang diberikan Partai Demokrat untuk mencari partai koalisi tidak didapatkan oleh pasangan ini. Dimana, Partai Demokrat memberikan deadline hingga 30 November 2017 untuk mencari partai koalisi karena partai ini tidak memenuhi dukungan jika hanya mendukung secara tunggal.
Dari beberapa nama yang muncul, Rusman Emba merupakan balon gubernur yang termuda, tapi rekam jejaknya di dunia politik juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Sempat menjabat sebagai Ketua DPRD Sultra periode 2009-2014, setelah itu ia lolos sebagai DPD RI menempati urutan kedua dari Dapil Sultra, peiode 2014-2019. Ketika Pilkada Muna yang dihelat 2015 lalu, Rusman membuat kejutan yang secara tiba-tiba mendaftarkan dirinya ke KPU Muna di hari terakhir pendaftaran. Resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPD RI, ia didampingi Malik Ditu tampil sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati diusung Partai Demokrat dan PDIP.
Pilkada Muna tentu menjadi salah satu bukti sejarah dalam karir politik yang berhasil diukir Rusman Emba. Meskipun melawan incumbent LM Baharudin, yang saat itu berpasangan dengan La Pili, namun Rusman Emba-Malik Ditu tetap optimis. Dalam perhelatan Pilkada di Muna juga dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) sebanyak dua kali.
Rusman menuturkan hingga batas terakhir yakni saat pendaftaran di KPU Sultra, barulah ia akan berhenti membangun komunikasi dengan partai. Hingga saat ini, ditengah kesibukannya sebagai Bupati Muna, ia juga intens membangun komunikasi dan melakukan lobi-lobi politik.
“Belum saatnya sekarang, masih ada waktu kita tunggu saja,”tutupnya.
 
Editor : Ann
Reporter : Ilmi

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

AJP ASLI Pilwali Kendari 2024