KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) tinggal menghitung hari.
Jelang Pilgub tanggal 27 Juni 2018, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sultra intens menggiatkan pengawasan mengantisipasi potensi pelanggaran dimasa tenang pasca kampanye politik.
Ketua Bawaslu Sultra Hamiruddin Udu menyatakan, dimasa tenang pihaknya akan fokus melakukan pengawasan intensif, baik dari tim sukses maupun dari paslon calon kepala daerah sendiri, termasuk keberadaan Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon (paslon).
“Bawaslu Sultra sekarang memastikan kesiapan pengawas di tingkat bawah untuk mengawasi tahapan yang tersisa termasuk pengawasan pelanggaran dimasa tenang pasca kampanye,” ujarnya Rabu (20/6/2018).
Menurutnya, pengawasan yang akan dilakukan Bawaslu dimasa tenang diantaranya, memastikan APK dan stiker paslon sudah tidak ada, termasuk pada mobil branding paslon, memastikan tidak ada lagi sosialisasi atau pertemuan paslon dan tim sukses yang berbau kampanye, memastikan birokrasi, Aparatur Sipil Negra (ASN), TNI/Polri dan kepala desa (kades) serta perangkatnya tidak mengambil langkah/kebijakan yang menguntungkan paslon tertentu.
Selain itu, memastikan tidak ada paslon atau tim yang melakukan politik uang, memastikan tidak ada intimidasi untuk mempengaruhi pemilih, dan memastikan TPS telah didirikan oleh KPPS paling lambat 1 hari sebelum hari H.
Pengawasan lainnya lanjutnya adalah, memastikan C6 (undangan) sudah terdistribusi pada pemiliknya, memastikan logistik pilkada sudah tiba di PPS paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara.
“Memastikan pemilih yang akan pindah memilih difasilitasi untuk mendapatkan formulir C5.KWK, memastikan KPPS yg bertugas sdh memiliki SK sebagai KPPS, dan memastikan tidak ada duplikasi C6.KWK,”ungkapnya.
Khusus penyelenggaraan pemilu, Bawaslu Sultra memastikan pengawasan penyelenggara pemilu tidak memihak dan tetap netral, serta tetap profesional dalam menjalankan tugas.
Reporter : Dahlan
Editor: Arlink
