KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Menjelang pemilihan gubernur Sultra 2018 mendatang, Ketua KPU Sultra, Hidayatullah mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk menghindari Tempat Hiburan Malam (THM). Baik itu komisioner dan staf di KPU Sultra maupun yang ada di kabupaten/kota.
Hal ini menjadi warning tersendiri karena akan berdampak buruk dan mencegah timbulnya masalah, terutama menjelang dilaksanakannya pemilihan umum. Sekaligus untuk menunjukkan profesionalime, integritas, dan kemandirian para anggota KPU, PPK, PPS dan KPPS. Karena tak hanya Pilgub, KPU Sultra kini juga tengah menghadapi penyelenggaraan Pilpres 2019, yang tahapannya sementara berjalan.
“Ini salah satu masalah yang krusial yang membuat rawannya pilkada. Saat ini kita ingin meningkatkan kapasitas, menyampaikan seruan-seruan moral agar kebiasan yang tidak baik bagi anggota KPU kita, menghindari THM sepanjang tahapan pilkada,” ujar Hidayatullah kepada Detiksultra.com, saat berkunjung di Kantor IJTI Pengda Sultra, Sabtu (2/12).
Tak hanya larangan menyambangi THM, Hidayatullah juga menggarisbawahi hubungan anggota KPU dengan politisi. Hal ini sesuai dengan imbauan Ketua KPU RI, agar menghindari kontak fisik di luar hal-hal formal atau disengaja, “Seperti ngopi-ngopi dengan politisi. Kalau di Sultra termasuk ke THM,” imbuhnya.
Tak hanya melemahkan kinerja anggota KPU, baginya THM juga bukan tempat yang steril sebagai tempat komunikasi politik. “Bangunnya siang, kemudian masuk THM itu butuh anggaran besar. Sementara pendapatan mereka kita ketahui,” jelasnya.
Untuk itu Ia mengimbau kepada masyarakat untuk ikut serta memantau seluruh komisioner maupun staf KPU. Bagi anggota komisioner atau staf KPU yang kedapatan berada di THM, maka akan diberi pembinaan, bahkan hingga di sidang kode etik. “Apalbila ada yang masuk THM agar melaporkannya ke KPU sultra agar kita lakukan pembinaan. Pembinaan ini bertingkat, dan apabila masih melakukan maka naik pada tingkat yang lebih inggi. Karena ini soal-soal yang berkaitan dengan moral. Kita juga sudah melakukan bimtek dan penguatan kapasitas terus menerus, sehingga harus steril, clear agar fokus dan prioritas dalam menjalankan tugas penyelenggaraan,” paparnya.
Reporter: Ann
Editor: Harlina