ASN Harus Profesional Memposisikan Diri dalam Pilkada
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Tahapan Pilkada Gubernur Sulawesi Tenggara 2018 saat ini telah memasuki masa kampanye. Aparatur Sipil Negara (ASN) cenderung menjadi sorotan publik karena riskan terlibat politik praktis.
Najib Husein, seorang pengamat politik mengungkapkan, ASN harus profesional dalam memposisikan diri, sehingga tidak terlibat politik praktis.
Karena sebagai ASN, tentu menjadi sorotan publik apabila terlibat sebagai tim dari salah satu pasangan calon.Â
“Aparatur Sipil Negara itu sudah bisa membaca gejala-gejala yang akan muncul nantinya, makanya dia harus dapat menempatkan dari,” ungkapnya kepada Detiksultra ketika ditemui di sekretariat Timsel KPU Sultra.
Dosen Universitas Halu Oleo ini melanjutkan, misalkan istri dari seorang calon yang ternyata ASN, dia harus tetap menjaga jarak dan memposisikan diri sebagai ASN, tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan politik suaminya, bahkan kalau perlu, sebisanya dia tidak terpengaruh dengan pencalonan suaminya,” jelas Najib Husein yang juga menjabat ketua Timsel KPU Sultra.
Keberhasilan pemilu dalam suatu wilayah, tambah Najib, sangat tergantung dari ASN dan birokrasinya.
“Salah satu indikator yang sering dijadikan sebagai ukuran keberhasilan pemilu adalah bagaimana sikap birokrasinya, termasuk ASN. Apakah bisa tetap independen atau tidak, karena selama ini ada kecenderungan bahwa birokrasi maupun ASN mudah diarahkan oleh satu kelompok. Hal inilah yang kita tidak inginkan sebenarnya,” pungkasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Rani