KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Bencana banjir yang batubara ini melanda daerah penghasil pangan, seperti Konawe Selatan (Konsel) dan Konawe, sangat dirasakan dampaknya para pedagang di Kota Kendari.
Pasalnya, akibat banjir, stok sayuran jadi sangat minim. Padahal sebelumnya, stok sayuran yang didrop dari dua daerah tersebut sangat melimpah.
Menurut seorang pedagang pasar sentral Kendari, Wanida (48), pasca banjir, stok sayuran di pasaran benar – benar minim. Salah satu sayuran yang stoknya minim yakni daun singkong.
[artikel number=3 tag=”singkong,sayuran”]
“Daun singkong kurang sekali stoknya. Kemarin itu kan daerah pemasok daun ubi dari Sabulakoa dan Duriaasi. Untung di Kendari masih ada pekebun yang menanam daun ibu. Ya biar sedikit yang penting ada kami jual di pasar,” bebernya kepada Detiksultra.com, Sabtu (29/6/2019).
Stok yang minim, membuat para pedagang menaikkan harganya jauh lebih mahal dari sebelumnya.
“Dulu 3 ikat Rp 5.000, tapi sekarang 1 ikat Rp 2.500, kalau tiga ikat Rp 10.000,” jelasnya.
Diapun mengaku minimnya stok sayuran, mengakibatkan pasar sepi dari pembeli.
“Ya gimana mau tidak sepi, kalau sayur saja tidak ada,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Rani