Riba Sumber Krisis Ekonomi, Pemerintah Diminta Terapkan Sistem Ekonomi Islam
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pakar Ekonomi Islam, Dwi Condro Triono, menilai bahwa penyebab utama krisis ekonomi terjadi karena diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme yang menjadikan riba atau suku bunga sebagai jantung perekonomiannya.
Menurutnya, jantung dari sistem ekonomi kapitalisme adalah bank dan pasar modal. Dimana, keduanya sama-sama mengambil keuntungan dari riba atau suku bunga yang terus dilipatgandakan.
Riba ini merupakan aktivitas ekonomi non riil, sehingga potensi krisis perekonomian sangat mungkin terjadi. Faktanya juga seperti itu, bahwa riba atau suku bunga selalu menghasilkan krisis dan kegoncangan ekonomi, baik secara nasional maupun internasional.
“Selama riba atau bunga ini masih dijadikan sebagai jantung perekonomian negara, maka selama itu pula krisis ekonomi terus terjadi,”katanya kepada detiksultra.com, baru-baru ini.
Olehnya itu, Ia menambahkan, untuk melakukan perbaikan ekonomi tidak cukup kalau hanya secara parsial saja, misalnya perbaikan manusianya secara individual dengan meningkatkan etos kerja, amanah, dan sebagainya, maka tidak menyelesaikan masalah. Karena, baginya, problem perekonomian, termasuk di Indonesia adalah problem yang tersistemik.
Ia melanjutkan, kalau negara benar-benar menginginkan Indonesia ini makmur dan sejahtera, maka sumber permasalahan sistem ekonomi itu yang harus diperbaiki yaitu mengganti sistem ekonomi ini menjadi sistem ekonomi Islam.
“Karena jantung sistem kapitalisme adalah bank dan pasar modal, maka untuk mengganti sistem ekonomi ini dengan Islam, kita harus diganti jantungnya yaitu dengan Baitul Mall, yang diawali dengan pembagian kepemilikan individu, umum dan negara. Itupun kalau negara berani menggantinya,”tutupnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Dahlan