KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi merilis komoditas penyumbang inflasi di bulan Ramadan dan Idulfitri selama empat tahun belakangan.
Komoditas ikan seperti kembung, layang, dan cakalang menjadi penyumbang inflasi terbesar atau tertinggi pada Ramadan dan Idulfitri periode 2018–2021.
“Namun demikian, pasokan ikan segar di Sultra tetap terjaga di tengah peningkatan harga,” ujar Deputi Kepala KPw BI Sultra, Aryo Wibowo T. Prasetyo, Minggu (10/4/2022).
Menurut Aryo Wibowo, inflasi diperkirakan terjadi akibat permintaan masyarakat yang meningkat di tengah penetapan harga yang lebih tinggi dibanding masa normal.
Kenaikan harga diperkirakan dipicu oleh peningkatan permintaan masyarakat pada periode yang bersamaan serta kebijakan penjualan yang menetapkan harga lebih tinggi pada periode tersebut.
“Selain ikan segar, kami mencatat angkutan udara juga menjadi salah satu penyumbang inflasi,” urainya.
Meski penyumbang inflasi cukup variatif, namun lanjut dia, juga terjadi pada komoditas yang mengalami deflasi selama periode 2018-2021.
Deflasi tertinggi mayoritas disumbangkan oleh komoditas beras dan cabai rawit, seiring dengan peningkatan pasokan akibat berlangsungnya panen sesuai dengan pola historis, yakni triwulan I dan II setiap tahunnya.
Sebagai informasi, inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Sementara deflasi penurunan harga barang secara umum dan terus menerus. (bds*)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki
