EkobisMetro Kendari

Kunker di Dua Kabupaten, Herry Asiku Ajak Kaum Milenial Bertani

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Herry Asiku, melakukan kunjungan kerja (Kunker) terhadap dua kelompok tani di kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Bombana.

Pertama yang dikunjungi Herry Asiku adalah kelompok tani yang berada di Desa Matandahi, Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Dia mengatakan dari hasil diskusi bersama para petani, mereka mengeluhkan keterbatasan kouta pupuk yang diterima.

Padahal dari penjelasan para petani khusus di Desa Matandahi yang terbentuk kelompok tani ada tujuh, hanya saja ketika turun bantuan pupuk yang menerima cuman tiga kelompok tani.

Bukan hanya itu saja, mereka juga meminta agar diberi bantuan handtraktor. Pasalnya selama ini mereka menggarap lahan pertanian maupun perkebunan hanya menggunakan alat manual. Selain itu, mereka minta dibuatkan sumur bor, untuk keperluan pertanian dan kebutuhan air sehari-hari.

“Mayoritas di desa Matandahi untuk tanaman jangka panjang mereka itu kelapa dan jambu mete, dan juga mereka dikenal dengan pengasil buah nangka dan semangka. Hanya kendala mereka itu di kouta pupuk,” ujarnya kepada Detiksultra.com, Kamis (19/3/2020).

“Makanya saya minta para petani ini memperbaiki data nanti saya bantu follow up satu-satu di provinsi, dan juga meminta memperbanyak kelompok tani dengan beragam inovasi tanaman seperti kopi. Sebab saya ingin kita kembangkan kopi lokal kita,” sambungnya.

Sementara itu dihari yang sama, Ketua DPD Partai Golkar ini berkunjung di Bombana menemui kelompok tani milenial yang berada di Desa Tampabulu, Kecamatan Poleang Utara.

Disana, Herry Asiku kagum dengan keberhasilan kelompok tani milenial ini yang beranggotakan 50 orang ini. Pasalnya kelompok tani muda yang fokus menanam cabe, tomat, jagung dan tanaman jangka pendek lainnya telah menunjukan hasil yang luar biasa.

Luar biasanya lagi, kelompok tani milenial ini telah mengundang tiga kabupaten di Sultra, sebut saja Kolaka Timur (Koltim), Kolaka dan Bau-bau untuk melakukan studi banding.

BACA JUGA :

“Begitu luar biasa inovasi para pemuda ini. Seperti inilah yang saya inginkan, agar para pemuda jangan hanya berpangku tangan berharap untuk menjadi PNS. Masih banyak alternatif lain untuk mendatangkan uang, contoh seperti pemuda di sini, kita manfaatkan lahan yang kosong untuk bertani,” ungkapya.

“Malah saya minta, mereka berkunjung ke kabupaten lain untuk mempresentasikan hasil pertanian mereka yang begitu luar biasa, dan sembari mengajak para pemuda untuk bertani,” tambahnya.

Hanya saja, Herry Asiku mengaku masih memiliki keterbatasan peralatan pertanian seperti handtraktor. Karena selama ini kelompok tani milenial mengolah lahan seluas 20 hektare, hanya dengan mengandalakan cara manual dibantu dengan alat rakitan.

“Itu saja kendalanya, mereka minta dua sampai tiga handraktor. Jika alat itu sudah ada, mereka yakin hasil pertanian mereka akan lebih produktif lagi. Untuk itu, saya pribadi akan membantu dan juga turut mempressur pemerintah provinsi untuk menurunkan bantuannya. Sebenarnya mereka sudah mengusulkan ke Pemda hanya saja sampai detik ini bantuan itu belum ada,” tukasnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button