Ekobis

Kisah Sukses Usaha Lansia Penerima DK-LU di Sultra

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari menyalurkan bantuan Dukungan Keluarga Lanjut Usia (DK-LU) bagi 115 lansia yang memiliki kegiatan kewirausahaan dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kepala LRSLU Minaula Kendari, Syamsuddin Ph.D mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di empat Kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Konawe Selatan (Konsel), Muna, Konawe dan Bombana yang bekerjasama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS-LU) setempat.

“Adapun LKS-LU yang dimaksud adalah PSKS Bombana, HCDI Konawe, Oriz Al Dzikri Sowite Muna, dan At Taqwa Konsel,” ungkap dia, Rabu (18/12/2019).

Syamsuddin menyebutkan bantuan tersebut berupa modal usaha sebesar Rp2.500.000 per lansia, yang disalurkan langsung melalui rekening lansia, dengan pendampingan dari LKS LU sebagai mitra.

Secara rutin, enam kali sebulan, para pendamping melakukan kunjungan ke rumah lansia untuk memberikan pembinaan.

“Harapannya, kegiatan DKLU ini bukan hanya tepat sasaran tapi juga tepat dalam pemanfaatan,” pintahnya.

Pendampingan ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi kepada lansia, membantu jika terdapat kendala, serta membantu lansia dalam mengelola keuangan. Sesuai dengan semangat Progres LU (Program Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia) yang bersifat holistik, sistematik dan terstandar.

DK-LU ini bukan hanya pemberian modal usaha saja, tetapi juga edukasi tentang perawatan sosial lansia, terapi dan pentingnya dukungan keluarga yang dilaksanakan oleh para pendamping yang telah mendapatkan pembekalan atau bimtek dari LRSLU Minaula.

“LRSLU Minaula Kendari juga memberikan penguatan kepada lansia, keluarga serta aparatur desa setempat,” imbuhnya.

Sementara itu, petugas LRSLU Minaula Kendari, Jasman, mengatakan mengatakan bantuan tersebut telah disalurkan dan pendampingan telah dilaksanakan dengan baik.

“Hasilnya, DK-LU telah berhasil meningkatkan fungsi dan kesejahteraan sosial lansia,” jelasnya.

Lebih lanjut Jasman membeberkan, empat lansia dari masing-masing kabupaten suskes menjalankan usaha, dari hasil bantuan DK- LU.

Pertama, Nambo asal Kabupaten Konawe, pembuat topi khas daerah. Sebelumnya, hanya membuat topi sesuai pesanan karena keterbatasan modal.

BACA JUGA :

“Tapi setelah mendapatkan bantuan DK-LU beliau mampu memproduksi setiap hari yang dipasarkan lokasi wisata Bokori sebagai cendramata. Hasil kerajinan tersebut rencananya juga akan di pamerkan dalam Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Banjarmasin,” sebutnya.

Selanjutnya, Yondeng asal Bombana penerima DK-LU dengan usaha pembuatan keset. Setelah mendapatkan bantuan dan pendampingan, usahanya berkembang merambah pada membuatan bantal guling.

Lalu, Khaerudin asal Konsel dengan usaha pembuatan kandang ayam. Sebelumnya Khaerudin sering menolak pesanan karena terbatasnya modal. Tetapi saat ini dia sudah mampu melayani semua pesanan.

“Terkahir Wa Ode Ndoia, lansia asal Muna pengrajin kain tenun, dengan adanya DK-LU dan pelatihan kewirausahaan, tenunnya telah dipasarkan hingga ke Papua,” tukasnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button