Kakao Sultra Belum Memenuhi SNI
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Banyak potensi yang dapat dikembangkan di Sultra. Salah satunya adalah kakao.
“Kita harus berinovasi untuk mengembangkan produk unggulan yang ada. Kita tau bahwa pelaku sektor pertanian dan perkebunan rata-rata golongan kelas rakyat atau UMKM. Tugas kita meningkatkan kapasitas UMKM sehingga memiliki daya saing tinggi,” beber Kepala BI perwakilan Sultra, Minot Purwahono.
Dengan melihat kualitas kakao yang ada di Sultra, Manager PT Kalla Kakao Industri, La Ode Muhammad Muhtamar mengatakan, biji kakao yang dihasilkan sampai saat ini sebagian besar belum memenuhi standar kualitas dan jumlahnya juga masih sangat minim.
“Inilah yang menjadi tantangan kita termasuk pemerintah daerah untuk bersinergi meningkatkan produksi kakao, karena memang kakao adalah produk yang diunggulkan apalagi kakao di Indonesia ini unik dengan kandungan plavanolnya,” ujarnya.
Upaya untuk meningkatkan kualitas kakao menuju SNI, dimulai dari mengedukasi petani supaya produksi kakao lebih bagus.
Hasil produksi kakao Sultra terdiri dari bubuk cokelat, mentega coklat dan pasta coklat. Pasokan kakao terbesar berasal dari Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Kolaka dan Kolaka Utara.
Reporter: Nirwana Anwar
Editor: Rani