KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat tingkat inflasi di wilayah Sultra terus mengalami penurunan di tahun 2023. Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio menyampaikan, bahwa inflasi berangsur menurun, dari tahun 2022, mencapai lebih 7 persen dan awal tahun 2023 ini berada di angka 6,5 persen.
“Sektor angkutan udara yang menjadi faktor paling dominan dalam menyumbang laju inflasi daerah. Karena adanya kenaikan BBM khususnya bahan bakar avtur sehingga berdampak dengan harga lainnya,” katanya, Kamis (23/2/2023).
Kendati demikian, Asrun Lio mengatakan, patut disyukuri bahwa inflasi di Sultra terus mengalami penurunan. Jika masalah avtur telah diselesaikan maka sejalan dengan itu inflasi akan menurun.
Namun permasalahan ini tidak bisa terselesaikan di tingkat pemerintah daerah. Karena yang bisa mengintervensi permasalahan di sektor penerbangan hanya pemerintah pusat.
Selain itu, Pemprov Sultra juga terus menjaga ketersediaan pangan, walau dampak dari itu tidak berpengaruh besar terhadap inflasi saat ini. Diprediksi pangan di Sultra akan aman dan terjaga hingga Desember 2023.
“Langkah yang diambil yaitu akan menggelar pasar murah, kemudian operasi pasar hingga memperkuat Satgas Pangan dengan terus melakukan pemantauan harga komoditi khususnya beras, data terakhir stoknya aman,” tuturnya.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dengan ketersediaan pangan di Sultra. Karena pemerintah akan terus memantau harga serta mengecek ketersediaan agar tidak terjadi gejolak harga.
Pemprov Sultra akan terus melakukan monitoring komoditas di Bumi Anoa. Langkah antisipasi terus dilakukan berupa pemantauan secara rutin, agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
“Jadi memang jika kita temukan ada pihak pasar yang menaikkan harga, kami akan tegur, karena tidak ada alasan menaikan sementara stok terpenuhi,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan
