Harga Pasir Naik, Biaya Bangunan Membengkak
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Biaya membangun rumah di Kota Kendari dipastikan membengkak setelah harga penjualan pasir naik Rp 300.000 hingga Rp 400.000/truk.
Sopir truk pengangkut pasir menginformasikan, tingginya harga pasir saat ini, dikarenakan ada enam dari tujuh tempat pengambilan pasir di wilayah Konawe Selatan dan Konawe tidak dapat dijangkau truk pengangkut pasir.
Hal ini diperparah pasca banjir lalu, yang menyebabkan semakin sulitnya penambang mengambil pasir dari dalam sungai.
[artikel number=3 tag=”pasir,bangunan”]
Lokasi penambangan pasir di Pohara, tak bisa dijangkau truk lantaran adanya perbaikan jalan pasca longsornya beberapa waktu lalu.
H Mahdi, pemilik mobil pengangkut pasir mengatakan, semenjak harga pasir mengalami kenaikan banyak pesanan yang dipending.
“Kalau dulu sebelum naik harganya Rp 650.000 hingga Rp 700.000 tapi sekarang naik menjadi Rp 900.000 hingga Rp 1.000.000 per truk, sebenarnya banyak permintaan, hanya karena harganya naik jadi banyak langganan yang pending pemesanannya,” ungkapnya.
Lanjut Mahdi, akibat hanya satu lokasi penambangan pasir yang dapat dijangkau menyebabkan mobil truk harus rela mengantri berjam-jam.
“Sebenarnya sopir juga dirugikan dengan kenaikan harga pasir, karena rugi waktu, kalau biasa pergi Subuh kalau Dhuhur sudah tiga truk namun sekarang hanya satu truk,” ungkap Mahdi.
Enam tambang pasir yang tidak dapat dijangkau oleh truk pengangkut pasir adalah Tabanggele, Posoanging, Pohara, Sawit, Sabulakoa, Tubende sedangkan wilayah yang masih bisa dijangkau truk pengangkut pasir adalah Tundouno.
Reporter: Endah Novita Sari
Editor: Dahlan