KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Akibat intensitas hujan yang tinggi selama bulan April hingga Juni, membuat beberapa petani jagung mengalami gagal panen. Hal itupun tak luput dialami oleh Wanufi (95).
Telah lebih dari 50 tahun berkebun dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya yang terletak di Jalan Kelapa, Kecamatan Poasia, sebagai lahan bertani sayuran, intensitas hujan yang tinggi selama 2 bulan terakhir telah mengakibatkan tanaman jagungnya mengalami gagal panen.
“Kalau untuk jagung banyak yang mati karena bulan lalu kan sering hujan, tapi untungnya saya juga bercocok tanam jenis sayuran lain jadi masih ada hasil yang didapatkan,” ungkapnya, Minggu (4/7/2019).
Jelasnya lagi, ia memang sering kali menjual hasil dari bercocok tanamnyadi Pasar Anduonohu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau saya biasanya jual jagung itu Rp 250.000 per karung tapi untuk saat ini tidak ada saya jual karena gagal panen,” jelasnya l.
Bukan hanya dirinya, banyak petani lain yang mengeluhkan terjadinya gagal panen akibat intensitas hujan yang sangat tinggi.
“Jadi kalau masih mahal harga jagung di pasar itu wajar, karena banyak petani yang gagal panen salah satunya saya. Kalau untuk harga pasca gagal panen sendiri tembus sampai Rp 500.000 per karungnya,” pungkasnya.
Reporter: Gery
Editor: Rani