Gerakan Tolak Paham Radikalisme dan Intoleran di Bumi Anoa
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – 6 lembaga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara (AMS), bersepakat menolak paham radikalisme dan gerakan intoleran di bumi Anoa.
Lembaga tersebut yakni Persatuan Masyarakat Tolaki (PMT) Sultra, Poros Muda Sultra, LPPK Sultra, Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formasi) Sultra. LBPH dan Hippma Konsel.
Ketua Formasi Sultra, Saiman mengatakan paham radikalisme dan intoleran adalah ancaman nyata bagi keharmonisan bagi umat beragama. Karenanya menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama dalam memerangi paparan radikalisme yang tengah menjadi ancaman serius bagi NKRI.
BACA JUGA:
- PAN Serahkan Rekomendasi Bacakada di Empat Kabupaten di Sultra
- Pengguna Internet di Sultra Tercatat Sebesar 64 Persen
- BPSDM Sultra Bekali Pelatihan Kepemimpinan untuk Tingkatkan Kompetensi ASN
- Polisi Ungkap Penangkapan Seorang Pemuda Pengedar Narkoba di Baubau, Miliki Sabu-Sabu Seberat 13,67 Gram
- Vonis Empat Tahun Penjara, AA Terdakwa Korupsi PT Antam Dihukum Bayar Uang Pengganti Rp45 miliar
“Radikalisme ini sangat berbahaya dan membawa dampak negatif bagi bangsa dan negara. Untuk itu, kami menolak keras hadirnya paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila,” ujar dia, kepada wartawan Detiksultra.com, Jum’at (20/12/2019).
Menurut dia, radikalisme akan merusak tatanan bernegara, karena bisa memasuki setiap aspek kehidupan rakyat Indonesia.
Hal senada juga diungkapkan Ketua PMT Sultra, Supriyadin, SH,.MH bahwa PMT menolak berkembangnya paham radikal yang merupakan paham yang berbahaya dan sedang menyusupi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Terkadang kepentingan pribadi kemudian dibawa ke ranah kelompok lainnya. Ini yang harus disadari dan diantisipasi sejak dini,” ungkap pria yang juga merupakan Ketua Aliansi Masyarakat Sultra.
Sementara itu, Ketua Poros Muda Sultra, Jeffry mengharapkan Sultra yang memiliki banyak etnis dan menjunjung tinggi keberagaman terus terjaga.
“Indonesia ini sudah cukup harmonis dan menjujung tinggi toleransi serta menghargai keberagaman, maka harus dijaga,” tambahnya.
“Kami yang tergabung dalam AMS akan melakukan tindakan pencegahan terhadap ancaman radikalisme dan intoleran. Kami juga akan mengajak pemerintah, organisasi, kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk bersama – sama mencegahnya” tutupnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Qs