KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sejak tahun 2008, Pemerintah Kota Kendari memberikan kesempatan bagi pedagang kaki lima, usaha mikro kecil menengah, untuk mengakses permodalan melalui pinjaman kredit tanpa agunan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kota Kendari.
Modal pinjaman bisa diakses pedagang sayur, pedagang ikan keliling, pedagang kue dan lain sebagainya, yang jumlahnya terus meningkat hingga mencapai puluhan ribu nasabah.
Tingginya jumlah nasabah, berdampak pada jumlah dana yang harus digelontorkan. Sehingga BLUD Kota Kendari mulai tahun 2008 hingga 2010 mendapatkan suntikan dana sebesar Rp2,7 miliar dari APBD Kota Kendari.
Hal itu diungkapkan Kepala BPKAD Kota Kendari, Susanti, saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Susanti, seiring berjalan waktu, tahun 2011 sampai sekarang, Pemerintah Kota Kendari tidak lagi memberikan suntikan dana bagi BLUD karena banyak nasabah yang menunggak. Bahkan modal yang diberikan sebesar Rp2,7 miliar belum bisa dikembalikan akibat besarnya tunggakan nasabah.
“Dari Rp2,7 miliar, tunggakan nasabah sekira Rp1,2 miliar, namun hingga kini mereka belum lunasi,” ungkapnya.
Jumlah nasabah yang menunggak sekitar 2 ribuan lebih. Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Kendari juga akan melakukan penyegaran di tubub BLUD termasuk rekruitmen Direktur BLUD Kendari, karena masa jabatan Direktur BLUD yang lama telah berakhir.
Lanjut dia, nilai kredit yang bisa dipinjam nasabah BLUD berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp3 jutaan.
Menurut info yang diterima BPKAD, rata-rata nasabah yang menunggak sudah pindah ke daerah lain. Namun tunggakan nasabah tetap harus ditagih.
Reporter : Ningsih
Editor : Rani