Wakatobi

Putra asal Wakatobi, Yapit Sapta Putra Terpilih Sebagai Anggota Komite BPH Migas

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Yapit Sapta Putra lolos seleksi dan terpilih sebagai anggota komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) masa periode 2021-2025.

Lelaki berdarah Wakatobi ini diketahui lolos menjadi anggota usai mengikuti berbagai rangkaian seleksi, hingga yang terakhir seleksi fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan.

Di uji kelayakan dan kepatutan ini, ada 18 orang yang diserahkan ke Komisi VII DPR RI untuk menyeleksi para kandidat tersebut.

Seleksi yang dilaksanakan selama tiga hari itu menghasilkan sembilan nama dari 18 orang yang ikut uji kelayakan dan kepatutan. Dan dari sembilan nama itu, ada nama Yapit Sapta Putra.

Yapit Sapta Putra, kelahiran Jakarta, tahun 1980 kini menjadi anggota komite BPH Migas untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

Kepada Detiksultra.com, pria yang sudah dikarunia lima orang anak ini tak kuasa mengungkapkan rasa syukurnya atas terpilihnya sebagai anggota komite BPH Migas.

“Alhamdulillah fit and proper testnya berjalan lancar selama tiga hari, dan hari ini (Rabu) ada pemaparan terakhir dari calon dan setengah tiga tadi sudah saya terima hasilnya, yang di dalamnya saya menjadi salah satu orang yang diberi amanah. Namun belum ada pengumuman secara resmi dari publisher Komisi VII DPR RI,” ungkap dia, Rabu (30/6/2021).

Ia menuturkan, majunya dia sebagai calon anggota komite BPH Migas berangkat dari niat tulus. Iapun mengakui, bahwa dia telah menyiapkan diri untuk menghadapi kontestasi.

Meski diakuinya, kontestasi ini agak berat bagi dia. Sebab, ia menilai para kandidat lainnya merupakan orang-orang yang jauh lebih senior dan memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Namun berkat keteguhan dan keyakinan dalam diri yang begitu kuat, apalagi ia merasa memiliki kemampuan tersendiri yang tidak dimiliki pesaingnya.

“Background saya kan di hulu migas, mungkin ini kelebihan saya yang tidak dimiliki oleh calon lainnya. Dan saya pikir ini menjadi salah satu kekuatan saya dalam mengikuti seleksi ini, dan pada akhirnya saya berproses hingga di titik ini,” ucap Yapit.

Karena sudah terpilih, ke depannya lanjut dia, dirinya bakal mengoptimalkan konektivitas antar hilir dan hulu migas. Di mana selama ini masih ada beberapa masalah.

Sehingga ia menginginkan ke depan, hilir dan hulu migas ini menjalin kerja sama yang baik. Supaya pengelolaan migas menjadi lebih baik dan tertata.

“Kita ingin optimalkan dari sisi konektivitasnya. Hanya memang dalam UU Migas sendiri antar hilir dan hulu itu pemisahan, tapi pemisahan itu bukan berarti tidak bisa dikonekkan,” kata lelaki lulusan Kampus Reformasi Trisakti Jakarta ini.

Selain itu, ia kembali menceritakan saat salah satu anggota Komisi VII DPR RI menanyakan saat fit and proper test perihal program bahan bakar minyak (BBM)
satu harga di benak Yapit Sapta Putra.

Spontan Yapit Sapt Putra menjawab. Kata dia, lahir di Jakarta namun orang tua berasal dari daerah (Wakatobi), sehingga ia benar-benar paham jika berbicara masalah BBM.

Menurutnya dahulu harga BBM di daerah begitu mahal, namun dengan adanya BBM satu harga tentunya meringankan beban masyarakat, apalagi seperti di daerahnya di Wakatobi.

Saat ini, yang dipikirkan oleh Yapit bagaimana program pemerintah (BBM satu harga) yang sudah baik ini dapat dirasakan lebih luas lagi.

“Program BBM satu harga ini harus tetap dikembangkan dan dipertahanakan. Ya mudah-mudahan dengan saya terpilih dapat memberikan kontribusi yang besar untuk negara dan bangsa,” tandas kader HMI ini. (bds*)

Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button