WAKATOBI, DETIKSULTRA.COM – Camat Wangi-wangi, Sahibudin, meyakini pelaksanaan festival benteng Tindoi-Maleko kali ini akan berdampak positif pada perputaran ekonomi masyarakat Wangi-wangi.
Diungkapkannya, dari tiga kemasan iven budaya yang akan dihelat nanti, ada dua iven yang bisa memicu perputaran ekonomi masyarakat yakni Hejari Kampo (pasang jaring massal) dan Hesofui Bijajari ( mandi bidadari).
Misalnya kata dia, pada saat pelaksanaan Herjari Kampo nanti setiap peserta diwajibkan membeli hasil kerajinan masyarakat setempat berupa toru (caping), dan humbu (anyaman dari daun kelapa yang dijadikan tempat ikan) dan hal itu berlaku untuk semua peserta.
[artikel number=3 tag=”festival,wakatobi”]
“Kita harapkan ada juga perputaran ekonomi di dalamnya dimana masyarakat yang buat toru, humbu dan semua pejabat atau siapa pun yang kesana harus membeli kerajinaan masrayakat itu untuk mencari ikan,” ungkapnya, Kamis (8/8/2019).
Di samping itu juga, ikan-ikan yang diperoleh pada saat Hejari Kampo akan dibakar massal di pesisir Pantai Wandoka dan diharapan seluruh kasoami yang dijual oleh masyarakat akan habis terjual.
“Kewajiban kita untuk beli, jangan gratis, sehingga ada dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat dari festival ini,” tuturnya.
Sementara itu, dengan pelaksanan iven Hesofui Bijajari, dirinya mengharapkan agar sarung-sarung tenunan masyarakat bisa laku terjual.
“Kita harapkan sarung-sarung tenunan (lega, sebutan masyarakat setempat) masyarakat bisa laku, karena pelaksanan iven hesofui bijajari itu mengunakan sarung ale,” tuturnya.
Reporter: Ema
Editor: Rani