Konawe Utara

Usai dari Konut, RB Janji Perjuangkan Penanganan Banjir dan Jalan Rusak

Dengarkan

KONAWE UTARA, DETIKSULTRA.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Ridwan Bae melakukan kunjungan kerja (Kunker) Konawe Utara (Konut), Rabu (23/7/2020).

Dalam kunkernya, Ridwan Bae mengatakan sangat prihatin atas kondisi sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra), yang hampir tiap musim penghujan selalu terjadi musibah banjir, termaksud di Konut.

“Saya prihatin karena setiap tahun beberapa wilayah di Sultra seperti Konut, Konawe dan Konsel selalu mengalami banjir,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini menyebutkan bukan hanya persoalan banjir, namun dia juga turut prihatin dengan kondisi infrastruktur jalan yang rusak.

Bagaimana tidak, kata dia jalan Trans Sulawesi dari Pohara Kecamatan Sampara menuju ke Konut dan Sulawesi Tengah (Sulteng), kondisinya sangat rusak parah dan makin sulit untuk dilalui. Padahal jalan sepanjang 17 kilometer tersebut telah dibangun sejak 2015 lalu.

“Jalan ke Konut ini menyesakkan perasaan kita. Membuat kita tak ingin ke Konut karena jalannya,” katanya.

Sehingga menurut mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sultra ini, untuk menyelesaikan dua permasalahan ini, para kepala daerah disemua wilayah yang terkena banjir harus duduk bersama dengan Gubernur Sultra, Ali Mazi serta pihak terkait lainnya agar ada langkah kongkrit.

“Instansi terkait seperti balai sungai, tata kota, balai jalan dan lain-lain. Jangan pusat jalan sendiri, pemprov jalan sendiri dan kabupaten juga begitu. Persoalan ini harus diselesaikan secara komprehensif. Perlu pendalaman lebih jauh,” sebut Ridwan Bae.

BACA JUGA :

Oleh karena itu, Ia mengaku akan terus memperjuangkan dan mempertahankan agar Sultra mendapat anggaran untuk penaganganan dan penyelesaian masalah banjir dan jalan.

“Tapi peran pemda dan pihak terkait sangat penting karena apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya adalah tugas pemda. Pusat hanya memberi anggaran,” jelas Ridwan.

Ditempat yang sama, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, yang menjadi tantangan pihaknya adalah menangani jalan Trans Sulawesi yakni Pohara-Konut. Sebab, sejak banjir tahun lalu, kendalanya selalu sama yakni adanya aktivitas kendaraan dengan muatan melebihi kapasitas (overload).

“Mungkin yang masih menjadi tantangan yakni jalan Pohara-Morosi. Tantangan kita adalah adanya angkutan-angkutan logistik seperti bahan baku pasir, bbm, solar dan semen. Armada pengankut selalu overload,” terang Yohanis.

Menurutnya, perlu ada pembatasan angkutan tiap kendaraan yakni maksimal delapan ton untuk armada standar.

“Ini perlu adanya sosialisasi dan peran pemkab dibutuhkan. Sesuai hasil rapat, kami akan membentuk tim pengawas untuk memantau armada overload angkutan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, Haeruddin C. Maddi mengatakan, daerah aliran sungai (DAS) Lasolo perlu penanganan yang komprehensif.

“Sungai sempat mencapai ketinggian 200 milimeter. Harusnya dengan ketinggian segitu, banjir akan berulang 100 tahun kedepan, tetapi kini menjadi satu tahun dengan luas DAS sungai Lasolo 5000 meter persegi perlu penanganan yang lebih komprehensif,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Bupati Konut, Ruksamin mengucapkan terimakasih kepada Ridwan Bae yang telah menyempatkan hadir di Konut ditengah kesibukannya.

“Terimakasih telah menyempatkan hadir dan menghadirkan langsung pihak terkait seperti balai jalan, sungai dan lain-lain. Ini sangat berarti bagi kami di Konut,” tutupnya.

Reporter: Sunarto
Editor: Yais Yaddi

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button