KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Meski kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok menuai protes dari berbagi pihak, namun tidak dengan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas (LA).
“Luar biasa positif sekali, perlu diingat ya, pendirian PT. VDNI itu Inpres. Saya masih ingat, waktu itu saya masih Sekda, itu Inpres Nomor 1 tentang proyek strategis nasional, jadi harus kita dukung dan sukseskan,” ujar dia.
Menurutnya, kedatangan 500 TKA Tiongkok untuk bekerja di PT.Virtu Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stainlies Stell (OSS) sebagai tenaga ahli merupakan bagian menyukseskan proyek strategis nasional, sehingga perlu didukung semua pihak.
Asalkan lanjut dia, pihak PT.VDNI dan PT.OSS harus memperhatikan dan memprioritaskan pekerja lokal.
“Tapi, pihak pabrik, manager, harus juga memperhatikan putra daerah, misalnya jabatan yang kecil, seperti Satpam, kan bisa orang disini,” tuturnya.
BACA JUGA:
- Supriyani dan Orang Tua Korban Sepakat Damai
- Pemda Muna Barat Anggarkan Rp300 Juta untuk Perbaikan SDN 4 Tiworo Selatan
- Raker Perdana dengan Komisi XIII DPR RI, Supratman Bahas Fokus Kerja Kementerian Hukum
Lukman menilai, penolakan kedatangan 500 TKA Tiongkok itu bagian dari sakit hati masyarakat lokal, dimana pekerjaan yang harusnya mudah didapatkan, malah kadang masyarakat lokal jadi penonton di negerinya sendiri.
“(Putra Daerah) jangan jadi penonton. Itu yang mereka protes, tidak senang. Yang kecil aja, seperti kepala seksi, itu kalau diberdayakan, dan dimanfaatkan, mereka kan siap. Mau cari sarjana apa, sarjana Geologi, sarjana Hukum ada semua,” umbarnya.
“Tinggal bagaimana dikomunikasikan saja, Kapolda juga pernah katakan waktu Rakor, tinggal komunikasikan saja, jadi mereka (perusahaan) jangan tertutup,” sambungnya.
Mantan Bupati Konawe ini kembali menegaskan bahwa ia mendukung upaya perusahaan mendatangkan TKA asal Tiongkok, tapi dengan syarat.
“Saya mendukung, cuma ya itu, syaratnya putra daerah harus diberdayakan,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Via