MUNA, DETIKSULTRA.COM – Kabupaten Muna berkabung. Dua putra terbaik Bumi Sowite, Randi dan Muhamad Yusuf Kardawi wafat dalam aksi unjuk rasa di DPRD Sultra. Keduanya meninggal akibat luka serius.
Namun, kala informasi dan foto Randi yang telah meninggal beredar di Sosial Media (Sosmed), akun Fecebook (FB) Res Muna malah memposting bahwa berita itu hoax.
Postingan itu sontak mendapat reaksi dari kalangan mahasiswa. Sebagai bentuk protes, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Muna turun ke jalan. Mereka mengecam postingan akun FB Res Muna yang kemudian dihapus beberapa saat setelah diprotes netizen.
Mereka menyerukan agar Kapolres, AKBP Debby Asri Nugroho diusir dari tanah Muna, karena dinilai telah menyebar berita hoax kepada masyarakat luas dan terkesan menutupi kebenaran.
“Kapolres Muna harus bertanggungjawab,” teriak Yasin Ladaisai, Ketua HMI Cabang Muna saat melakukan aksi damai, Jumat (26/9/2019).
Di sisi lain, mereka juga mendesak agar Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto dicopot dari jabatannya karena diduga telah melakukan pembiaran terhadap anggotanya melakukan tindakan represif yang menewaskan dua mahasiswa.
Senada dengan itu, LM Ryfains, Kader Pemuda Muhammadiyah meminta Polres Muna agar tidak memperkeruh keadaan dengan menyebar berita hoax. Dengan postingan itu, tentunya akan memancing publik dan keluarga korban.
“Tidak ada alasan, Kapolres harus dicopot. Kita akan lakukan langkah-langkah,” tegas pria yang kerap disapa Ivan itu.
Ivan tak menyangka, pihak Kepolisian bisa menyebarkan berita hoax. Coba masyarakat yang melakukan itu, pasti sudah lama ditangkap.
“Ini sudah keterlaluan dan tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
Sebagai keluarga korban Randi, Ivan curiga bahwa postingan akun Res Muna itu sebagai bentuk pengalihan isu untuk menutupi kesalahan. Karena tidak mungkin Polres tidak mengupdate informasi demo mahasiswa di Kendari.
“Saya sangat terpukul sekali. Seharusnya Kapolres bisa meredam suasana, karena korban berasal dari wilayah tugasnya, bukan malah memperuncing suasana,” tandasnya.
Reporter: Naryo
Editor: Rani