Muna

Kades di Muna Ngaku Dimintai Uang untuk SK Perpanjangan Jabatan

Dengarkan

MUNA, DETIKSULTRA.COM – Salah satu kepala desa (Kades) yang ada di Muna bernama Farlin membeberkan, anggotanya dimintai sejumlah uang untuk SK perpanjangan masa jabatan Kades. Awal mulanya, anggotanya diutus untuk menghadiri rapat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Muna dalam rangka menindaklanjuti surat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI tentang perpajangan masa jabatan para Kades dan Badan Pemerintah Desa (BPD).

Agenda rapat ini dilakukan pada Selasa (20/08/2024) bertempat di Hotel Rosida, Raha. Namun baik Kepala Dinas DPMD Muna maupun stafnya tidak ada yang hadir. Di lokasi rapat hanya terlihat beberapa anggota dari Apdesi.

Hal itu membuat suasana rapat sempat tegang. Para peserta rapat mempertanyakan mengapa pihak Dinas DPMD Muna tidak ada yang hadir di lokasi.

“Ini undangan yang keluarkan DPMD, tapi kenapa pihak DPMD tidak ada yang datang,” kata salah seorang peserta rapat bernama Bardin pada Selasa (20/01/1014).

Berdasarkan informasi yang dihimpun saat rapat berlangsung, dalam rapat tersebut juga membahas rencana untuk menggelar acara syukuran pasca penyerahan SK perpanjangan jabatan Kades.

Kades Liangkabori, Farlin, yang dikonfirmasi pada Rabu (21/08/2024) mengatakan, dirinya bingung dan merasa lucu karena para Kades dimintai uang hingga jutaan rupiah untuk mendapatkan SK perjangan jabatan mereka.

“Kemarin kegiatan itu saya tidak hadir dan saya utus anggota saya. Anggota saya menyampaikan jika mereka dimintai uang. Ini kan lucu kalau DPMD memintai kami dana untuk SK perpanjangan jabatan kami,” ujarnya.

Akibatnya, ia melanjutkan, di ruang rapat sempat tegang karena beberapa Kades memprotes hal tersebut. Sempat terjadi pula tawar-menawar terkait kisaran harga yang akan disetor para Kades.

“Awalnya itu dimintai uang sebesar 3 juta rupiah. Karena sempat terjadi kericuhan dalam rapat akhirnya permintaan itu turun hingga menjadi 1 juta dan 500 ribu rupiah,” ungkapnya.

Kendati demikian hasilnya menuai jalan buntu dan belum juga menemui kesepakatan sampai rapat selesai.

Sementara itu, Kepala Dinas DPMD Muna, Fajarudin Wunanto, saat dihubungi melalui whatsapp mengakui kegiatan tersebut merupakan giat DPMD Muna. Namun saat itu, ia tidak hadir karena sedang berada di rumah sakit.

“Saya lagi di RS,” pungkasnya Kamis (22/08/2024).

Saat ditanya terkait adanya pembahasan mengenai sejumlah uang yang akan disetor oleh para Kades, Fajarudin tidak menjawab terkait persoalan tersebut. (bds)

Reporter: Mukhtar Kamal
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button