Muna Barat

Tekan Inflasi Daerah, Mubar Kembali Teken MoU dengan Pemkab Bima

Dengarkan

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Dalam rangka menekan laju inflasi, Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) terus berupaya melakukan penjajakan kerja sama antar daerah (KAD).

Beberapa pekan lalu Pemkab Mubar telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kabupaten Enrekang. Kali ini, kerjasama kembali dilakukan dengan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) tentang pengadaan pasokan komoditas bawang merah.

Penandatanganan kerja sama atau Memorandum of Uunderstanding (MoU) kedua daerah itu berlangsung di gedung Aula Kantor Bupati Bima, Selasa (6/6/2023)

Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat Bahri mengatakan, kunjungan kerja (kunker) kali ini untuk mengkoordinasikan dan menyinergikan pelaksanaan tugas dan kewenangan dalam rangka mendukung dan mengoptimalkan pengembangan ekonomi melalui pengendalian inflasi daerah khususnya komoditas bawang merah.

Bahri juga memastikan distribusi dan ketersedian pasokan bawang merah di Mubar karena komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi dengan memperhatikan keterjangkauan harga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ada ahli tehnologi budidaya bawang merah kepada petani kita untuk menciptakan petani bawang selanjutnya. Khusus di Kecamatan Lawa dan Wadaga yang secara geografis dan kultur tanah sangat mirip, dan ini adalah aspek hulu,” jelasnya.

Kerja sama tersebut, selain pengadaan pasokan bawang merah untuk didatangkan di Mubar, para petani-petani bawang dari Bima akan dikirim ke Mubar untuk menanam pada lahan demplot pemda seluas 10 hektare.

“Jadi dua aspek itu adalah progres dari perjanjian kerja sama kita hari ini. Bawang ini merupakan penyumbang inflasi di daerah kita. Untuk itu, kita akan genjot ini tentu muaranya adalah peningkatan kualitas petani kita dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mubar pada umumnya,” tutupnya.

Sementara Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri menjelaskan, bawang merah merupakan komoditi unggulan Kabupaten Bima. Dalam memproduksi bawang merah, daerah ini salah satu penghasil terbanyak nomor dua di Indonesia setelah Brebes.

“Di daerah ini ada dua varietas lokal bawang merah yang dibudidayakan yaitu varietas La Keta Monca dan la Keta Lawu. Namun yang disukai konsumen dan para petani adalah varietas la Keta Monca,” katanya.

Untuk itu, produksi bawang merah saat ini masih dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan seluruh potensi dan menerapkan paket teknologi budidaya bawang merah yang sesuai dengan kondisi agro-ekosistem setempat. (bds)

Reporter: La Ode Darlan
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button