Muna Barat

Perguruan Silat PO Muna Barat Gelar Pengukuhan dan Pemberian Kenaikan Sabuk

Dengarkan

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Perguruan Silat Pencak Organisasi (PO) Muna Barat menggelar pengukuhan dan pemberian kenaikan sabuk yang dirangkaikan dengan jalan santai, Minggu (16/2/2025). Kegiatan ini diawali dengan jalan santai yang diikuti ratusan peserta didik mulai dari lapangan sepakbola Desa Nihi hingga finish di Sekretariat perguruan PO di Desa Lombujaya, Kecamatan Sawerigadi.

Ketua PO Kabupaten Muna Barat, Burhanudin mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mempererat tali silaturahmi dan mendongkrak motivasi para peserta didik yang tersebar di wilayah Muna Barat. Hal ini ini merupakan momentum perdana setelah terbentuk kepengurusan PO Muna Barat sejak 2014 sebagai program awal dalam mengikuti Ujian Kenaikan Sabuk (UKT).

“Tentu ini juga bertujuan untuk menjalin keakraban antara peserta didik di semua ranting,” ujarnya.

Ia menyebut, jumlah penerima sabuk merah dan kuning sebanyak 40 peserta yang telah dibimbing oleh pelatih masing-masing dan dianggap layak untuk naik sabuk ketahap berikutnya.
Diharapkan, seluruh peserta yang bergabung dalam perguruan PO ini dapat meningkatkan kesadaran dan semangat dalam berlatih serta mengasah bakat yang dimiliki.

“Sudah banyak prestasi yang kita dapatkan hingga mendapatkan berbagai medali dalam setiap turnamen dan membawa nama daerah Kabupaten Muna Barat. Semoga dengan adanya kegiatan ini kita terus berlatih untuk mengikuti event besar baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Muna Barat, Samsudin Abdullah mengatakan, dalam perguruan silat agar tidak membentuk piagam, tetapi berupa ijazah, sebab para peserta diuji oleh para pelatih nasional. Kemudian, sebelum ada ujian kenaikan sabuk harus ada izin PO provinsi sebagai induk yang ada di wilayah Sultra agar memiliki surat izin keluar sebagai penanggun jawab yang mengeluarkan ijazah yang akan digunakan para peserta.

“Karena ijazah ini akan bermanfaat sepanjang masa. Apalagi melihat anak-anak didik kita kedepannya yang akan masuk TNI/Polri, selalu dipertimbangkan dan diloloskan,” jelasnya.

Pihaknya mengaku IPSI Muna Barat memiliki tanggung jawab yang berat baik kegiatan di daerah nasional maupun di kancah internasional. Karena di wilayah Sultra terdapat dua cabang olahraga yang masuk database dalam organisasi nasional yakni silat dan dayung.

“Alhamdulillah patut kita syukuri. IPSI merupakan salah satu cabang olahraga yang masuk dalam database organisasi di Kemenpora pada 2025,” sebutnya.

Ia juga mengingatkan kepada peserta, pada tahun 2025 ini akan ada seleksi atlet untuk persiapan Porprov 2026 yang akan di salah satu daerah antara Kabupaten Bombana dan Konawe. Selain itu, akan ada kegiatan IPSI provinsi yang akan dilaksanakan pada April mendatang.

Untuk itu ia berharap kepada pengurus Muna Barat agar mempersiapkan diri dalam mengikuti kegiatan ini.

“Apalagi di Muna Barat ini sudah ada enam perguruan yang akan mewakili dalam ajang tingkat daerah ini di provinsi. Makanya kami berharap kepada siswa yang menerima kenaikan sabuk agar menjaga diri, meningkatkan latihan agar mendapatkan hasil yang maksimal,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Pelatih PO Muna Barat, La Sirodi, berharap adanya perhatian pemerintah, dalam hal ini Pemda Muna Barat. Selama ini, latihan yang mereka lakukan masih terkendala gedung dan fasilitas, seperti matras. Padahal pihaknya sejak tahun 2022 sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan gedung organisasi PO.

Kondisi memprihatinkan lainnya, seperti saat mengikuti kegiatan pertandingan baik di daerah, provinsi maupun nasional. Para pengurus terkendala pada biaya operasional. Burhanudin mengaku, selama mengikuti kegiatan hanya mengandalkan bantuan atau sumbangan dari berbagai pihak.

“Kami harapkan perhatian dari Pemda setempat demi meningkatkan prestasi para murid di organisasi PO ini. Selama kami mengikuti kegiatan diluar daerah hanya mengandalkan bantuan swadaya,” ungkapnya.

“Terkadang kami latihan di dalam ruangan kelas yang hanya berukuran 4×6. Terkadang yang lainnya latihan di luar kelas sambil berpanas-panasan karena kapasitas murid yang begitu banyak,” imbuhnya. (bds)

 

Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button