MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Demonstrasi beberapa kelompok mahasiswa di Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dilakukan pada 5 Januari lalu. Massa yang mengatasnamakan Ikatan Pemuda Mahasiswa Muna Barat di Jakarta ini menuntut agar kinerja Pj Bupati Muna Barat (Mubar), Bahri, dievaluasi. Mereka juga meminta agar Bahri digantikan oleh penjabat lain yang lebih kompeten.
Namun alih-alih mendapatkan perhatian, aksi mereka justru mendapat kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ketua Ikatan Pemuda Nahdatul Ulama Kabupaten Mubar Yasir Ode Fukara. Ia mengatakan, massa yang melakukan aksi demonstrasi tersebut tak satu pun berasal dari Mubar.
“Mereka yang demonstrasi di Kemendagri itu saya amati bukan orang-orang dari Muna Barat. Mereka itu tahu apa tentang Muna Barat. Orang-orang ini sepertinya sengaja dimobilisasi untuk untuk mengkounter perpanjangan Surat Keputusan Pj Bupati Muna Barat, Bahri. Kepentinganya demonstrasi mereka ini terlalu politis,” ungkapnya.
Yasir menyarankan agar massa tidak menganggu kedamaian yang ada di Mubar. Menurutnya, sebelum dinahkodai Bahri, Mubar memiliki segudang masalah. Mulai dari rapor merah pelayanyan publik, lelang paket ULP Muna Barat yang tidak transparan, ganti rugi lahan kawasan Bumi Praja Laworo, dan masih banyak lagi yang lainnya.
“Alhamdulilah dengan hadirnya beliau, ia mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut dalam enam bulan pemerintahanya pasca dilantik pada bulan Mei 2022 lalu sehingga banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat”, ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap bagi yang memiliki kepentingan-kepentingan dan hasrat politik di Mubar agar jangan tergesa-gesa.
“Konflik kepentingan kita jauhkan dulu. Masa kita sesama anak daerah ini mau diadu domba oleh orang-orang luar sana yang tidak paham akan daerah kita,” tegasnya. (bds)
Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan
