Apresiasi Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Terpilih La Ode Darwin-Alibasa, DPRD Mubar Berikan Catatan Ini

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Program 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat yang akan dilantik pada bulan Februari mendatang mendapat apresiasi dari DPRD Muna Barat. Salah satunya dari sekretaris komisi 3 DPRD Muna Barat dari Fraksi Nasdem, La Ode Sariba. Menurutnya, deretan program 100 hari Bupati dan Wakil Bupati, La Ode Darwin dan Alibasa, merupakan program yang realistis dan pro kepada kepentingan rakyat.
Ia berharap agar program tersebut dapat berkelanjutan sehingga multiplayer effect-nya dapat dirasakan bagi masyarakat secara kontinyu, yang nantinya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Muna Barat secara menyeluruh. Oleh karena itu ada beberapa program yang harus diikuti dengan kebijakan lanjutan yakni pengaktifan kembali Bandara Sugimanuru.
“Kami berharap agar Bupati nantinya mengeluarkan surat edaran menekankan agar bagi perangkat pemerintah daerah yang akan melakukan perjalanan dinas keluar provinsi harus menggunakan Bandara Sugimanuru,” terangnya, Minggu (2/2/2024).
Hal itu dimaksudkan agar pesawat dapat terus beroperasi setiap hari karena seat-nya dapat terisi tanpa ada subsidi dari pemda Muna Barat, sehingga kebutuhan mobilitas masyarakat dapat terakomodir.
Selain itu, program pemantapan loyalitas para pejabat struktural agar ditindaklanjuti dengan surat edaran bagi pejabat struktural beserta perangkatnya untuk tinggal di wilayah Kabupaten Muna Barat, sehingga lebih konsentrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan perputaran uang di kabupaten Muna Barat.
Hal yang berkaitan dengan program penertiban hewan ternak di setiap jalan juga telah menjadi harapan masyarakat sejak lama, sehingga DPRD Muna Barat juga akan melakukan dukungan lanjutan berupa perubahan Perda tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum yang belum sepenuhnya menjawab keresahan masyarakat.
“Kami juga berharap agar semua program 100 hari dapat dieksekusi secara konsekuen yang diawali dengan pemantapan persiapan, termasuk bantuan yang bersifat bantuan lebih tepat sasaran dan bernilai guna dalam memberikan dukungan bagi mata pencaharian masyarakat kita,” harapnya.
Sementara itu, koordinator penyusunan visi-misi bupati dan wakil bupati terpilih, Jailudin, juga menjelaskan bahwa program 100 hari kerja Darwin-Ali Basa tersebut terdiri dari 44 poin strategis yang diusung selama masa kampanye Pilkada 2024.
“Poin-poin program kerja tersebut telah diserahkan ke masing-masing OPD sebagai penanggung jawab teknis”, terangnya.
Selanjutnya, Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tersebut sudah disusun sesuai dengan anggaran masing-masing OPD sehingga saat program dimulai pelaksanaan bisa langsung berjalan.
“Kita harapkan program ini bisa berjalan dengan cepat. Artinya program ini dikerjakan secara berlari atau dipercepat,” ujar Jailuddin,
Dari 44 program, sejumlah kegiatan telah direncanakan untuk dilaksanakan dalam waktu 13 minggu. Program-program yang akan dijalankan meliputi beberapa misi besar yang mencakup sektor pertanian, peternakan, pariwisata, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Fokus pada pengembangan mekanisasi pertanian, seperti pengadaan excavator atau buldozer di tiga wilayah besar.
Apel kesiapsiagaan jonder seluruh kecamatan dan pemetaan kesesuaian lahan Muna Barat atau peta tanah tinjau se-Muna Barat dan kesesuaian lahan (pewilayahan komoditas). Pengembangan mini ranch di tiap desa, penggemukan sapi, serta budidaya sapi potong sebanyak 500 ekor. Pengembangan ayam petelur dan penyediaan pakan selama dua bulan.
Perbaikan mutu genetik padi sawah atau pake label putih seluas 750 hektare. Perluasan tanam jagung kuning varietas B2 seluas 3000 hektare. Pemberian pupuk gratis atau pupuk subsidi serta MoU investasi bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Pengembangan sektor perikanan dan peternakan melalui MoU investasi serta pengembangan kawasan wisata seperti Pagalang (Pajala, Gala, dan Bangko). Pembangunan brand “Muna Barat Liwu Mokesa” sebagai ekuitas merek daerah untuk pemasaran kawasan. Finalisasi rencana untuk induk pariwisata daerah (Riparda) dan master plan pariwisata. Pemanfaatan lahan pekarangan, dan launching wirausaha pemuda, penertiban hewan ternak di setiap jalan kabupaten.
Misi Kedua: Mewujudkan SDM Unggul, Cerdas, Sehat, Beriman, dan Berbudaya
Peluncuran perguruan tinggi yang diinisiasi oleh Pemkab Muna Barat. Bantuan seragam sekolah gratis dan alat tulis sekolah untuk meningkatkan akses pendidikan. Peluncuran pemeriksaan kesehatan gratis oleh dokter keliling serta peningkatan mutu layanan kegawatdaruratan 24 jam di tiga puskesmas wilayah besar. Penguatan sekolah rujukan google, internet masuk sekolah dan desa. Penyediaan menu makanan gratis. Pelantikan pengurus KONI, serta peluncuran bantuan pangan.
Misi Ketiga: Penataan Infrastruktur Kota, Pedesaan, dan Pulau-Pulau Kecil
Operasionalisasi Bandara Sugimanuru, layanan Fery Tondasi, penyusunan RDTRK kota Laworo (Kecamatan Sawerigadi dan Kecamatan Tikep), pembangunan dermaga Latawe dan Waukuni-Torobulu-Kendari atau Latawe atau Waukuni-Bombana, pembangunan pelabuhan kontainer Momuntu dan pembangunan dermaga Latawe.
Penataan ruang publik melalui desain Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam rangka intervensi program penataan bangunan dan lingkungan melalui biaya APBD/APBN (jalur jalan inspeksi Kambara, Lapangan Guali, dan Bantaran Sungai Kambara.
Pembersihan areal rumija (ruang milik jalan) kabupaten di setiap desa dan kecamatan serta pembangunan jalan inspeksi Kambara dan pembersihan jalan-jalan kabupaten.
Misi Keempat: Tata Kelola Kelembagaan dan Pelayanan Publik yang Bersih dan Akuntabel
Pembinaan tenaga terampil melalui MoU dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Sulawesi Tenggara atau Sulawesi Selatan. Pemantapan loyalitas pejabat struktural lingkup Pemkab Muna Barat di Bumi Boro-Boro Yonif 725 Kendari. Penertiban aset daerah dan domisili pegawai atau pejabat struktural dan fungsional serta staf lingkup Pemkab Muna Barat. Penambahan OPD (Barisda dan Dinas Peternakan), pembentukan staf khusus atau tim percepatan Pembangunan. Pencanangan zona integritas menuju bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani. Konsolidasi lembaga adat dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas daerah. Penggunaan digitalisasi melalui face scan untuk absen pegawai lingkup Muna Barat.
Peningkatan kapasitas, tenaga penyuluh pertanian, peternakan, perikanan, dalam rangka menyiapkan Muna Barat swasembada pangan.
“Langkah ini diambil oleh Darwin-Ali Basa untuk mempercepat pelaksanaan program 100 hari kerja dan memastikan program mereka berjalan tepat waktu dan sudah kami serahkan ke OPD masing-masing sebagai penanggung jawab teknis”, jelasnya. (Kjs)