Konawe

Stok Gudang Bulog Full Kapasitas, Konawe Persiapkan Regulasi Tunjangan Beras

Dengarkan

KONAWE, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe menyiapkan satu regulasi baru terkait pemanfaatan beras petani di Kabupaten Konawe.

Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, menjelaskan setelah melakukan rapat bersama kepala bulog dan Kadis Perindag Konawe maka disepakati bahwa tunjangan beras para ASN di Konawe akan diberikan berbentuk beras.

Hal ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya serap beras petani Konawe dan sebagai salah satu komitmen pemerintah di bidang pertanian.

Wakil Bupati juga mengatakan, setiap panen di Konawe stok beras di gudang bulog full, sehingga bulog tidak mampu menyerap dengan baik mengakibatkan harga gabah dipetani menjadi turun.

“Kita ingin mengurangi stok Bulog dimana hanya mampu menampung seribu ton lebih gabah kering panen, sehingga ada 150 ribu ton gabah yang ada di luar yang tidak mampu di tampung bulog,” ujar wakil bupati saat ditemui di ruangannya, Kamis (29/04/2021).

Lanjutnya, hal ini yang menjadi masalah yang membuat pemerintah harus mencari solusi agar gabah petani konawe bisa ditapung di gudang bulog atau penggilingan padi yang melakukan kerja sama dengan Bulog Konawe.

Kedepannya, pemerintah bisa melakukan intervensi harga pasar. Oleh karena itu, wakil bupatii bersama dengan Perindag dan bulog konawe menyepakati regulasi terkait rancangan SK bupati untuk pendistribusian tunjangan berar ASN di Konawe.

“Besok akan ditindaklanjuti rapat dengan instansi keuangan, BKD, perindag, orpeg serta badan hukum untuk merancang SK bupati terkait pendistribusian beras kepada seluruh ASN di Konawe sekitar 7 ribu orang PNS,” katanya.

Wakil Bupati Konawe juga mengatakan bahwa ASN memiliki tunjangan beras 10 Kg setiap bulan. Oleh karena itu, Bulog Konawe harus menyiapkan sekitar 70 ton tiap bulan.

Selain ASN, perusahaan yang ada di Konawe juga diharapkan melakukan hal yang sama, yakni memberikan tunjungan beras kepada karyawan dengan peras premium petani Konawe.

“PT. VDNI, PT. UAM, PT. TPM dan lainnya yang memiliki ribuan karyawan bisa langsung mengambil beeas di bulog dengan kualitas premium dengan pengunaan beras 220 ton tiap bulannya,” ungkapnya

Dari hal itu, bulog harus menyiapkan 300 ton tiap bulannya sehingga kita bisa mengontrol harga gabah sampai ketingkat tengkulak dan jika ada yang membili dibawah yang ditetapkan pemerintah maka kita akan tindak tegas.

Pihaknya melalui Dinas Perindag Konawe mengharapkan agar sistem resi gudang (SRG) yang ada diwonggeduku agar dikelolah oleh pemerintah, melalui konsorsium badan usaha miliki desa (Bumdes).

“Nanti yang akan kelolo SRG adalah Konsorsium Bumdes dimana ada 60 desa dengan agarannya sekitar Rp12 miliar, dan kalau ini bisa jalan maka konawe akan menjadi pionir melakukan trobosan Bumdes menjalankan bisnis di bidang pangan, sehingga kita meyelamatkan petani setiap panen raya,” ujarnya.

Kepala Bulog Konawe, Yusran Yunus katakan, saat ini beras di gudang ada 4.500 ton, dimana dengan beras sebanyak itu gudang sudah hampir full kapasitas.

Reporter: Hiswan Pagala
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button