Konawe

Seorang Petani di Konawe Mampu Panen 8 Hingga 9 Ton per Hektar

Dengarkan

KONAWE, DETIKSULTRA.COM – Kabupaten Konawe adalah salah satu daerah lumbung padi di Sulawesi Tenggara.

Pertanian juga menjadi sebagai salah satu visi-misi yang dibangun oleh pemerintah Kery Saiful Konggoasa (KSK) – Gusli Topan Sabara (GTS). Oleh sebab itu, pada program Konawe Gemilang, pemerintah menggenjot produksi pertanian.

Untuk mencapai Konawe sebagai lumbung padi ini tidak lepas dari para petani di mana saat ini bisa mencapai empat sampai lima ton gabah kering per hektarnya.

Tidak hanya itu, ada petani yang bahkan bisa memanen hasil sawahnya delapan sampai sembilan ton per hektar.

Cerita ini terkuak dalam sebuah acara pertemuan dengan petani yang dihadiri oleh Sekda Ferdinand Sapan dan beberapa kepala dinas di Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Tongauna.

Ia adalah Jarwo. Petani yang mampu menghasilkan sembilan ton lebih gabah kering per hektar atau mencapai 85 karung.
Ketika ia timbang, total keseluruhan hasilnya mencapai 9.566 kilogram.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dalam pertanian memerlukan keuletan dan disiplin dalam merawat padi, baik itu penyemprotan dan pemupukan untuk menjaga kondisi tanah. Tidak lupa pula bibit unggul juga adalah kuncinya.

“Untuk panen yang melimpah ini saya pakai bibit varietas Mekongga,” jelasnya, Senin (22/03/2021).

Ia berharap petani berprestasi yang dapat menghasilkan panen tinggi agar diberikan reward dari pemerintah. Ia juga menginginkan agar petani lain termotivasi untuk selalu meningkatkan hasil panennya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konawe, Muh. Akbar menjelaskan untuk produksi gabah kering di Konawe berdasarkan data BPS rata-ratanya mencapai 4,5 ton per hektar.

Sementara itu untuk data dari Pemda Konawe rata-rata mencapai lima ton per hektar.

Akbar menambahkan jika sudah ada petani di Konawe yang dapat mencapai delapan sampai sembilan ton per hektar. Hasil produksi melimpah tersebut ada di Kecamatan Tongauna dan Tongauna Untara serta kecamatan tertentu lainnya.

“Produksi yang melimpah Itu bisa terjadi karena teknik dari pertaniannya dan juga karena masalah kesuburan tanah,” ungkapnya.

Bupati Konawe Kery Saiful juga mengatakan, pihaknya optimis pada program sejuta ton gabah bisa tercapai.

KSK berharap agar petani Konawe dapat mengasilkan rata-rata panen padi delapan sampai sembilan ton per hektar.

Saat ini, Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara juga tengah memantau pembelian gabah kering dari pengusaha penggilingan. Pihaknya sering mendapatkan laporan jika gabah dibeli murah oleh oknum tengkulak.

GTS mengharapkan agar Bulog dapat memantau para tengkulak dalam membeli gabah minimal sesuai anjuran atau ketetapan harga dari pemerintah.

“Untuk kesejahteraan petani, kita harus berikan harga terbaik, minimal sesuai standar pemerintah, yakni Rp4.200. Kita tidak ingin tengkulak untung, tapi petani buntung,” tegasnya.

Reporter : Hiswan Pagala
Editor : J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button