KONAWE, DETIKSULTRA.COM – Rasa penasaran akan hasil dari perjuangan menanam jagung varietas unggul korea, yang ditanan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Unilaki, akhirnya terbayar lunas setelah menunggu selama tiga bulan lamanya.
Tidak main-main, hasil panen jagung yang diintroduksi dari Korea ternyata berhasil mengungguli produktivitas hasil panen Kabupaten Konawe secara menyeluruh.
Dekan Fakultas Pertanian Unilaki Rayuddin menjelaskan, hasil pengukuran sampel yang diambil dari panen dalam bentuk tongkol sebesar 17,6 ton per hektar, dengan memakai sampel per meter persegi yang diidentikkan.”Dari sampel yang kita ambil dalam bentuk tongkol itu 17,6 ton per hektar ini sudah mengungguli angka produktivitas Kabupaten Konawe yang hanya 12 ton per hektar,” paparnya.
Alumni Institut Pertanian Bogor ini juga menambahkan, bahwa sampel dari biji jagung juga sudah mengungguli produktivitas Kabupaten Konawe.
“Kalau biji kita mencapai angka 5,86 ton, sementara Konawe hanya mencapai 4,8 ton, jadi kita berada di atasnya,” tambahnya.
Evaluasi tentang produktivitas jagung memakai metode ubinan, dan setiap ubinan diambil sampel yang dirata-ratakan, kemudian dikali dengan luasan jagung yang ditanam. “Evaluasi yang kita pakai mengukur produktivitas adalah metode ubinan, jadi kita bentuk ubinan. Di setiap ubinan kita ambil sampel, dari sampel kita rata-ratakan baru dikali dengan luasan yang ditanam,” jelasnya.
Mengingat hasil panen jagung ini baru uji adaptasi, maka hasil panen pertama akan dibagi. Sebesar 50 persen akan dijadikan bibit dan sisanya untuk dipasarkan.
Reporter: Ahmad Sadikin
Editor: Ann