kesbangpol sultra
Kolaka Utara

Bangun Bandara, Pemkab Kolaka Utara Butuh Dana Rp 400 Miliar

Dengarkan

KOLAKA UTARA, DETIKSULTRA.COM – Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan (RIP), total anggaran yang dibutuhkan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) untuk pembangunan bandara sebesar Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kolaka Utara, Ir. Djunus, besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara menyebabkan Pemkab Kolut intens membangun komunikasi dengan Kementerian Perhubungan agar mendapat suntikan dana dari kementerian terkait.

“Kalau kita lihat besarnya anggaran yang dibutuhkan, maka dana Pemda tidak akan mampu sehingga kita berharap sepenuhnya mudah-mudahan kementerian bisa membantu kita. Saat ini, Pak Bupati intens membangun komunikasi di pusat dalam rangka secepatnya mewujudkan pembangunan bandara,” kata Djunus kepada Detiksultra.com, Selasa (9/9/2019).

[artikel number=3 tag=”bandara,kolaka utara”]

Pembangunan bandara yang prediksi memakan waktu 2 sampai 3 tahun ini direncanakan mulai dikerjakam awal tahun 2020.

“Mudah-mudahan tidak ada halangan, sehingga awal tahun 2020 sudah mulai tahap pengerjaan, mungkin Pembangunannya memakan waktu 2 sampai 3 tahun karena di dalam area bandara itu banyak yang mau dibangun termasuk terminal, parkir, dan hanggar,” ungkapnya.

Jika bandara sudah beroperasi dan maskapai penerbangan yang masuk mengharapkan subsidi dari Pemkab, itu akan diakukan, dalam artian setiap pesawat yang mendarat maka dia akan berangkat full seat, kekurangan dari seat yang terjual itu menjadi tanggungan pemerintah daerah.

“Wakatobi, Muna, dan Kolaka dulu awal operasi itu disubsidi kurang lebih satu tahun, ketika sudah berjalan dengan baik maka pemerintah lepas subsidinya,” tambahnya.

Djunus juga sangat optimis jika bandara yang terletak di Desa Kalu-kaluku dan Lametuna, Kecamatan Kodeoha ini akan menjadi ramai dan mampu beroperasi setiap hari.

“Kami sangat optimis bandara ini akan berfungsi dengan maksimal. Kabupaten Muna saja yang tingkat perekonomian masyarakatnya sangat rendah, penerbangannya itu sampai 3 kali sehari, begitupun Wakatobi dan Kolaka tidak ada yang bisa membayangkan bisa melakukan penerbangan 3 kali sehari. Kalau kita nantinya 1 kali sehari itu pasti terpenuhi, saya yakin itu,” tegas Djunus.

Jenis pesawat yang nantinya akan digunakan yaitu kapasitas 70 orang dengan rute utama Kolaka Utara-Makassar dan tidak menuntup kemungkinan nantinya akan ada rute baru.

Reporter: Muh. Risal
Editor: Rani

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button