Buton Selatan

Libatkan Ratusan Siswa SMA, Pemda Busel Gelar Prakarya Pembuatan Minyak Goreng Tradisional

Dengarkan

BUTON SELATAN, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Busel) melalui dinas pendidikan dan kebudayaan setempat mengadakan prakarya pembuatan minyak kelapa tradisional. Kegiatan ini melibatkan ratusan siswa SMA/SMK se-Buton Selatan, Sabtu (2/4/2022).

Bupati Busel La Ode Arusani mengatakan, kegiatan tersebut diinisiasi langsung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Dinas Pendidikan dan Kebudayan, dan KNPI Sulawesi Tenggara.

“Kita tahu sekarang harga minyak goreng sangat mahal dan langka, hal itu membuat ibu-ibu dan pedagang gorengan menjerit. Di kampung kita ini, khususnya daerah Buton Selatan banyak sekali buah kelapa. Itu bisa kita gunakan untuk membuat minyak goreng tradisional. Empat sampai lima buah kelapa dapat menghasilkan satu botol minyak goreng,” terang Bupati Buton Selatan ditemui langsung di lokasi pembuatan minyak goreng tradisional di Lapangan Lakarada, Kecamatan Batauga.

La Ode Arusani menambahkan, orang tua dahulu sudah membuat minyak goreng tradisional untuk konsumsi sehari-hari. Jadi, pembuatan minyak goreng hari ini merupakan bentuk apresiasi terhadap tradisi masyarakat Buton Selatan.

La Ode Arusani juga mengimbau agar pembuatan minyak goreng tradisional selanjutnya menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap kelompok siswa di sekolah. Ini dilakukan agar produk minyak goreng lokal menjadi salah satu sumber penghasilan UMKM generasi Buton Selatan.

“Saya sudah menyampaikan kepada kepala dinas perindag agar menjadi wadah penampung minyak goreng tradisional yang akan diproduksi oleh siswa-siswa kita di sekolah. Selanjutnya dinas perindag akan mendata masyarakat pelaku UMKM untuk mendapat bantuan, dan kita bisa memproduksi minyak gereng lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi pembuatan minyak goreng tradisional hari ini tampak ramai. Para siswa sangat antusias melakukan tahap demi tahap proses pembuatannya. Mulai dari mengupas kelapa, membersihkan, memarut, memerasnya menjadi santan, lalu dimasak sampai matang menjadi minyak goreng.

Kegiatan prakarya ini mampu menghasilkan lebih dari 50 botol minyak goreng.

Pemda Busel berharap, masyarakat bisa turut membuat minyak goreng tradisional untuk memenuhi kebutuhan pokok dan menjadi solusi kelangkaan minyak goreng kelapa sawit saat ini. (bds*)

 

Reporter: M7
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button