KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau masyarakat agar menghindari politik identitas guna mewujudkan demokrasi yang sehat jelang tahun politik 2024.
Pasalnya, alat politik tersebut selalu hadir ditengah masyarakat tiap kontestasi politik, untuk itu pentingnya untuk menghindari hal tersebut.
Kabid Politik Kesbangpol Sultra, David Sidupa mengatakan politik identitas ini tidak sehat bagi demokrasi utamanya dalam hal agama, suku dan lainnya.
Di tahun politik ini perbedaan pendapat di masyarakat tidak boleh sampai terpecah belah karena adanya pandangan yang berbeda melihat demokrasi.
“Tugas kami yaitu bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat demi memberikan pencerahan agar daerah bisa kondusif,” terangnya, Senin (4/12/2023).
Lanjutnya, pemahaman demokrasi serta kedewasaan dalam berdemokrasi penting untuk disosialisasikan agar masyarakat dapat memahami arti demokrasi.
Sebab, jika tidak disosialisasikan maka politik identitas ini akan berdampak pada bangsa dan negara, akibatnya akan merusak tatanan di suatu daerah yang telah dibangun bersama.
Kendati demikian politik identitas dapat merusak sistem demokrasi, namun Kesbangpol melihat sampai sejauh ini belum ada gerakan di Sultra terkait alat politik tersebut.
“Kami berharap masyarakat telah memahami arti demokrasi yang sebenarnya. Dan semoga politik identitas ini tidak hadir di masyarakat Sultra,” pungkasnya. (ADV)
