Masuk Hari ke-16, Massa Aksi Diam Depan Polda Makin Kecewa
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Aliansi Mahasiswa Sedarah yang menggelar aksi diam di depan Polda Sultra telah memasuki hari ke-16 dengan tuntutan agar pihak Polda Sultra segera mengungkap pelaku pembunuhan Randy dan Yusuf.
Adapun proses penyelidikan yang tengah berjalan, malah menghadirkan kekecewaan bagi massa yang melakukan aksi diam di depan Polda.
Perwakilan Aliansi Mahasiswa Sedarah, Iksan (18), mengungkapkan, berdasarkan pantauannya, pengusutan kasus penembakan tersebut masih seperti stagnan dan berputar-putar di seputar sidang disiplin dan kode etik.
[artikel number=3 tag=”demo,mahasiswa”]
“Objektifitas penyelidikan kepolisian hari ini patut diragukan. Pasalnya, pengiriman barang bukti selongsong peluru ke Belanda dan Australia dengan dalih agar dapat menghasilkan kesimpulan dan penentuan tersangka yang sifatnya objektif, malah terkesan memperlambat. Ini berarti, penyelidikan serupa yang sebelum-sebelumnya subjektif semua, karena tolak ukur objektif itu ketika barang bukti dibawa ke Belanda dan Australia,” bebernya, Sabtu (19/10/2019).
Jelasnya lagi, pihak Aliansi Mahasiswa Sedarah mengimbau pihak kepolisian agar lebih transparan dan sesegera mungkin mengungkap pelaku penembakan tersebut dikarenakan hal tersebut adalah pelanggaran HAM dengan menghilangkan 2 nyawa saat berunjuk rasa pada 26 September lalu.
“Tewasnya Randy dan Yusuf merupakan hasil dari kekerasan, dimana kekerasan itu adalah pelanggaran HAM dan konsekuensi dari hal tersebut adalah pelakunya harus dipenjarakan. Dan itulah yang menjadi himbauan kami agar pelakunya segera ditangkap dan diadili seadil-adilnya,” tandasnya.
Reporter: Gery
Editor: Rani