Hati-Hati Nyebrang di Dermaga Ferry Tampo-Torobulu
MUNA, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah (Pemprov) Sultra seakan melepas tanggungjawabnya terhadap pelabuhan penyebrangan ferry Tampo. Buktinya, fasilitas yang ada di dermaga tidak pernah mendapat perhatian. Kondisinya pun sudah tidak layak.
Sejumlah fasilitas seperti Movable Bridge (MB), catwalk, railing pembatas dan bolder (tambatan) telah dimakan usia. Parahnya, gelagar MB sudah keropos yang bisa membahayakan kendaraan kala bongkar muat dalam ferry.
Para sopir pun dihantui rasa was-was saat akan naik dan turun dalam ferry. Mereka takut, jangan sampai sewaktu-waktu MB jebol dan kendaran mereka tercebur kelaut seperti halnya yang belum lama terjadi di pelabuhan Tanjung Buton, Kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak, Riau. Begitu juga para penumpang pejalan kaki. Hancurnya besi-besi pembatas, membuat mereka serba hati-hati saat akan naik turun di kapal Roro itu.
Andre, salah seorang sopir yang hampir setiap hari bolak-balik menggunakan jasa penyebarangan ferry Tampo sangat menyayangkan kurangnya perhatian Dishub Sultra selaku pengelola dermaga itu. Pasalnya, Ia mendapat informasi dari para pedagang disekitar, sudah bertahun-tahun, dermaga itu tidak dilakukan perbaikan. Dishub terkesan menutup mata. Padahal, sudah menjadi tanggung jawab mereka yang telah memungut retribusi tiket dan pass masuk.
“Jangankan diperbaiki, pemeliharaanya saja tidak pernah dilakukan,” katanya.
Ternyata bukan saja di pelabuhan Tampo, namun di Torobulu juga. Kondisi MB cukup membahayakan dikarenakan rawan jebol. Belum lagi terjadi pelesengan yang membuat terjadi penumpukan kendaraan.
Sementara itu hingga berita ini ditayangkan, Supervisi Lintasan Torobulu-Tampo PT ASDP Ferry Indonesia, Arland belum bisa dikonfirmasi. Pasalnya, yang bersangkutan berkantor di Torobulu.
Reporter : Naryo
Editor: Sumarlin