KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sidang kode etik dan profesi terhadap Ajun Komisaris Polisi (AKP) Errens Geraldus yang sedianya digelar hari ini, Kamis (11/7/2019) dalam perkara penyalahgunaan narkoba, ditunda.
Kabid Propam Polda Sultra, AKBP Agoeng Adi Koerniawan didampingi Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt menjelaskan, yang bersangkutan AKP Errens Geraldus sebelumnya telah dijatuhi vonis pidana satu tahun enam bulan oleh Pengadilan Negeri dan telah ditahan di Lapas Kendari.
“Rencana hari ini akan dilakukan sidang kode etik profesi Polri dengan terduga pelanggar AKP Eren Geraldus Amayanma, dimana yang bersangkutan terlibat dalam perkara penggunaan narkoba. Namun demikian, tadi pagi kami jemput di Lapas, mendapatkan informasi dan ada surat keterangan dari Ka Lapas bahwa yang bersangkutan tidak bisa hadir karena sakit asma,” jelasnya.
[artikel number=3 tag=”sidang kode etik,polisi”]
Dijelaskan, terduga AKP Eren Geraldus sejak tahun 2016 telah mendapatkan berbagai jenis sanksi terhadap banyaknya dugaan pelanggaran yang telah dilakukan. Namun yang bersangkutan masih terus berulah.
“Beberapa kali yang bersangkutan, sejak 2016 baik tindakan lisan maupun tindakan disiplin, sidang disiplin, sidang kode etik, namun demikian yang bersangkutan masih mengulangi dan mengulangi lagi,” paparnya.
Namum demikian, berdasarkan laporan polisi bulan Maret tahun 2018, saat dilaksanakan tes urin secara acak di Mapolda Sultra, yang bersangkutan diketahui masih positif menggunakan narkoba.
Sementara itu, ditanya terkait kemungkinan pemecatan terhadap yang bersangkutan, dijelaskan bahwa pihak Propam Polda Sultra masih akan mempelajari dan memutuskannya di pengadilan kode etik.
“Kemungkinan dipecat. Kami masih tetap melihat asas praduga tak bersalah, meskipun sudah diputuskan di pengadilan umum, nanti di persidangan kode etik dipertimbangkan apakah yang bersangkutan masih layak atau tidak,” tambahnya.
Diagendakan kembali sidang kode etik AKP Errens Geraldus akan digelar kembali pada minggu depan sambil melihat kondisi kesehatan yang bersangkutan.
Reporter: Anca
Editor: Rani
