Sultra Miliki Potensi Produksi Hasil Budidaya Lobster Capai 137 Ton Per Tahunnya
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat wilayah Sultra memiliki potensi hasil budidaya lobster rata-rata mencapai 137,74 ton per tahunnya. Capaian tersebut berdasarkan data yang diperoleh Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra pada tahun 2023 lalu di 10 daerah yang tersebar di Bumi Anoa.
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan P2HP DKP Sultra, Marjumagus mengungkapkan dengan adanya potensi ini, maka DKP terus mendorong pengembangan budidaya tersebut.
“Pemerintah pusat sudah sering mengunjungi Sultra untuk melihat dan mengidentifikasi titik-titik lokasi penangkapan maupun budidaya lobster di wilayah kita,” katanya beberapa waktu lalu.
Lanjutnya, dari 137,74 ton tahun 2023 produksi perikanan jenis lobster tertinggi berada di wilayah Kabupaten Konawe sebanyak 89,74 ton, disusul Muna Barat 31,01 ton dan Wakatobi sebanyak 6,35 ton.
Selanjutnya, tercatat di Kabupaten Kota Baubau sebanyak 2,79 ton, Buton Utara 1,73 ton, Buton Tengah 1,66 ton, Konawe Selatan 1,34 ton, Muna 1,26 ton, Konawe Kepulauan sebanyak 1,01 ton, dan Buton 0,85 ton.
Marjumagus menjelaskan, dengan potensi besar tersebut namun budidaya ini masih dalam skala kecil belum masuk dalam skala kelompok, artinya proses masih ditangkap dan dibesarkan dalam karamba.
Kendati belum dalam skala besar, pemerintah pusat telah melihat potensi budidaya lobster tersebut dan saat ini tengah dilirik dan sudah masuk dalam proses identifikasi.
“Melihat potensi ini, Sultra telah masuk dalam kawasan pengembangan lobster di Indonesia bersama daerah provinsi lainnya,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan jenis lobster yang ada di Sultra yakni jenis lobster bambu dan mutiara, kedua jenis bibit lobster juga banyak terdapat di lautan Sultra.
Saat ini juga tersedia benih lobster, namun belum ada yang bisa mengembangkannya, atau dalam artian jika budidayakan dalam karamba maka angka kematiannya sangat tinggi.
“Tetapi kita juga harus melihat bahwa ada beberapa nelayan kita yang sudah memahami bagaimana cara memberdayakan lobster dengan angka kematian atau mortalitasnya 40 persen,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Wulan